Jakarta, Pahami.id —
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP resmi mengusung kadernya di DPR RI, Ansy Lema, untuk bersaing pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024.
Surat rekomendasi tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto dalam Rapat Kerja DPD PDIP Daerah NTT, Kupang, Rabu (10/8).
Pemimpin Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah mengambil keputusan untuk menunjuk Ansy Lema sebagai calon gubernur NTT yang didukung PDI Perjuangan, kata Hasto dalam keterangan tertulisnya.
Dengan pencalonan tersebut, Hasto menyebut Ansy Lema akan mengundurkan diri sebagai anggota DPR dari Fraksi PDIP. Ansy Lema saat ini merupakan anggota Komisi IV DPR yang terpilih pada tahun 2019 untuk daerah pemilihan (Dapil) NTT II yang meliputi Pulau Sumba dan Pulau Timor.
Hasto mengatakan, Lema punya rekam jejak sebagai aktivis pada tahun ’98. Oleh karena itu, lanjutnya, Megawati menjadikan pencalonan Lema sebagai penghormatan kepada generasi muda era Orde Baru.
“Bagaimana Cik Mega menempatkan gerakan ’98, sebuah kegiatan yang saat itu menjadi bibit reformasi, kemudian menempatkannya pada peran penting,” ujarnya.
Selanjutnya PDIP, kata Hasto, akan melakukan komunikasi politik dengan partai lain di NTT untuk membangun kerja sama atau koalisi. Termasuk menentukan calon wakil gubernur mendampingi Ansy Lema.
Saat ini PDIP di NTT memiliki 9 kursi dari total 65 kursi DPRD. Jumlah tersebut tidak memenuhi syarat 20 persen atau 13 kursi DPRD untuk mengajukan calon.
Porsi kursi PDIP sama dengan Gerindra dan Golkar. Di bawahnya ada NasDem 8 kursi, Demokrat dan PKB masing-masing 7 kursi, PSI 6 kursi, PAN 4 kursi, Hanura 4 kursi, PKS dan Perindo 1 kursi.
(tahun/anak)
