Jakarta, Pahami.id –
Romli Open Voice PDIP juru bicara Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang menggambarkan beberapa tamu negara bagian tentang pengingat ulang tahun Pancasila di Istana Presiden pada hari Senin (2/6).
Gibran melalui akun Instagram -nya mengunggah momen persatuan dengan presiden kelima dari Republik Indonesia Indonesia Megawati Soekarnoputri, dan mantan ketua ketika ia menjadi kader PDIP.
Guntur mengklaim tidak mendengar berita tentang percakapan mega dengan Gibran pada saat itu. Dia mengaku hanya berfokus pada kedekatan ketua umum dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami tidak tahu informasi jika ada percakapan antara Ms. Megawati dan Gibran. Karena fokus kami, pertemuan Mrs. Megawati dengan Presiden Prabowo,” katanya ketika dihubungi pada hari Selasa (3/6).
Sebagai wakil presiden, Guntur memahami kehadiran Gibran pada waktu itu. Namun, ia mempertimbangkan tanggapan Ketua Umum terhadap normal -hanya.
“Kami melihat sikap biasa -biasa -biasa saja, tidak begitu dekat dan hampir sebagai Presiden Prabowo atau Mr. TRY SOETRISNO hadir,” katanya.
Di sisi lain, Guntur mengatakan Gibran tidak lagi menjadi bagian dari PDIP. Namun, katanya, Megawati tidak akan membawa masalah.
Menurutnya, kehadiran Megawati saja untuk memperingati ulang tahun Pancasila. Selain itu, terutama pertemuan dengan Gibran, Guntur mengatakan tidak lebih dari kebetulan.
“Organisasi Gibran tidak lagi dengan perjuangan, termasuk 27 orang lain, serta Jokowi, tetapi Ms. Megawati tidak ingin membawa masalah ini pada waktu dan pribadi, jika kebetulan bertemu, maka bertemu,” katanya.
Ketua MPR Indonesia Ahmad Muzani, yang ada di ruangan itu, mengatakan Megawati bercanda dengan Gibran. Dia mengatakan pada waktu itu Gibran juga punya waktu untuk menanyakan kesehatan Megawati.
“Ya, bercanda (gibran-megawati) di antara kami, yang ada [ruang] Memegang, ada aku, ada Tuan Prabowo, “katanya.
“Ya (Gibran) bertanya, meminta kesehatan ibu, semua jenis,” katanya.
Hubungan antara Megawati, ketua Partai Demokrat Indonesia, sedang berjuang dengan Gibran tenggara sejak akhir 2023 menjelang pemilihan presiden 2024. Alasannya, Gibran, adalah putra tertua Presiden Indonesia Joko Widodo dan PDIP Kader memilih untuk maju sebagai teman Prabowo.
Faktanya, PDIP pada waktu itu menyatakan pasangan mereka, Pranowo-Mahfud Md. Konflik berlanjut sampai akhirnya merilis Jokowi dan Gibran sebagai kader PDIP.
(Thr/wis)