Jakarta, Pahami.id –
PBB (PBB (Grb) untuk pertama kalinya mengekspresikan agresi Israel Di Jalur Gaza, PalestinaSejak Oktober 2023 sebagai kejahatan pembantaian.
Ketua Komisi Internasional Internasional PBB di wilayah Palestina yang diduduki, Navi Pillay, menyampaikan pengumuman hari ini pada hari Selasa (9/16).
“Kami telah mengidentifikasi presiden [Isaac Herzog]Perdana Menteri [Benjamin] Netanyahu dan mantan menteri pertahanan [Yoav Gallant] Berdasarkan pernyataan dan perintah yang mereka berikan, “kata Pillay Al Jazeera.
“Karena ketiga orang ini adalah agen nasional, menurut hukum, mereka bertanggung jawab, jadi kami mengatakan bahwa negara Israel telah melakukan pembunuhan massal,” katanya.
Menurut laporan Komisi, di samping pernyataan pejabat Israel, ada bukti tidak langsung yang mengarah pada maksud pembantaian.
Kementerian Luar Negeri Israel (Kementerian Luar Negeri) menolak dan menolak laporan itu.
“Israel telah dengan tegas menolak laporan ini dan salah dan meminta segera pemindahan Komisi Investigasi,” sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Israel dikutip seperti mengatakan Afp.
Israel telah meluncurkan invasi brutal ke Palestina sejak Oktober 2023. Sejak itu, mereka telah meninju penduduk dan benda -benda publik.
Israel juga terbatas meskipun mencegah bantuan kemanusiaan memasuki Gaza di tengah invasi sampai penduduk desa berada dalam krisis makanan.
Sebagai hasil dari invasi Israel, lebih dari 64.000 orang di Palestina terbunuh dan jutaan orang harus menjadi pengungsi.
(ISA/RDS/BAC)