Berita Paus Fransiskus Senang Merasa ‘Dimanja’ Selama Berkunjung ke Indonesia

by


Jakarta, Pahami.id

Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan Pemimpin Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskusmerasa sangat terharu selama berada di Indonesia.

Sebab, kata Suharyo, segala kebutuhan dan keinginan Paus Fransiskus dipenuhi dengan baik oleh pemerintah Indonesia.


Misalnya, Suharyo mengatakan Paus Fransiskus sebaiknya bertemu resmi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor. Namun karena usianya sudah tidak muda lagi dan jaraknya cukup jauh, Bapa Suci meminta agar diizinkan bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.

Permintaan tersebut, kata Suharyo, disambut baik oleh Jokowi dan keduanya bertemu di Istana Merdeka, Rabu (4/9) lalu.

“Itu permintaan yang diberikan Presiden. Dan sepanjang saya menghadiri upacara itu, itu acara [di Istana Merdeka] “Itu sungguh-sungguh istimewa,” kata Suharyo.

“Yang lebih istimewanya, yang sangat menyentuh hati Paus, ketika Presiden menyapa Paus saat datang ke Stadion Madya, itu tidak terpikirkan,” lanjutnya.

Kamis (5/9) malam menjelang Misa Kudus di Gelora Bung Karno (GBK), Jokowi datang ke Stadion Madya GBK untuk menyambut Paus Fransiskus. Jokowi didampingi sejumlah pejabat menyambut Paus yang akan merayakan Ekaristi bersama umat Katolik pada pukul 17.00 WIB.

“Ini benar-benar sangat istimewa. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Yang di-pertua,” kata Suharyo.

Suharyo juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia khususnya Kementerian/Lembaga, aparat keamanan, dan seluruh panitia acara yang membantu menyambut dan menyelenggarakan acara dengan baik untuk Paus Fransiskus.

Ia sangat mengapresiasi peran semua pihak yang bersedia memenuhi permintaan langsung dari Vatikan.

“Sejak awal sudah direncanakan untuk ini catatan lisanKomunikasi antara Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia dan Kementerian Luar Negeri selalu lancar. Dan sejauh yang saya dengar, saya tahu dari teman-teman panitia, pemerintah Indonesia melalui kementerian-kementerian tersebut memberikan fasilitas sesuai dengan harapan tim Vatikan, kata Suharyo.

Jadi seperti dimanjakan, kalau mau minta tolong, kalau mau minta tolong, semuanya dipatuhi. Luar biasa, lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Suharyo juga menceritakan bahwa Paus Fransiskus berkali-kali mengaku sangat terharu dengan ramah tamahnya masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan Paus usai bertemu dan berjabat tangan dengan masyarakat Indonesia.

“Yang selalu beliau sampaikan ke saya, saya beberapa kali diajak naik mobil yang sama dengannya, yang beliau sampaikan saya sangat terharu dengan keramahtamahan masyarakat Indonesia. Jadi tidak ada masalah tapi saya sangat terharu dengan keramahtamahan masyarakat Indonesia berulang kali,” ujarnya. .

Suharyo pun menceritakan momen Paus Fransiskus bercanda saat melihat orang-orang di jalanan.

Paus saat itu bertanya tentang kucing dan anjing yang tidak terlihat di jalanan, situasi yang sangat berbeda dibandingkan di Eropa di mana banyak orang menuntun hewan peliharaannya saat berjalan.

“Saat lewat di depan Gambir dia berteriak, ‘Kenapa saya tidak melihat kucing dan anjing di sini?’ “Berpedoman pada masyarakat, itu artinya apresiasi dan jelas beliau mengatakan menghormati jati diri keluarga ya, itu tempat melahirkan, bukan sekedar melahirkan secara fisik tapi melahirkan secara keseluruhan,” kata Suharyo.

Menurut Suharyo, Paus senang karena masih banyak masyarakat di Indonesia yang ingin memiliki anak dan berkeluarga. Situasi ini relatif jarang terjadi di Eropa karena kebanyakan orang lebih memilih tinggal dengan hewan peliharaan.

(blq/rds)