Berita Parlemen Korea Selatan Nyatakan Status Darurat Militer Tidak Sah

by


Jakarta, Pahami.id

Parlemen Korea Selatan nyatakan tekad darurat militer diumumkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol tidak valid.

Pernyataan tersebut dibacakan oleh Ketua Senat Woo Won-sik usai pemungutan suara dalam upacara tersebut.

“Presiden harus segera mencabut darurat militer setelah pemungutan suara oleh Senat. Sekarang, deklarasi darurat militer tidak sah,” kata Woo Won-sik seperti dikutip. CNNSelasa (12/3).


“Rakyat harus tetap tenang. Majelis Nasional akan membela demokrasi bersama rakyat,” tambahnya.

Anggota parlemen berkumpul di Gedung Majelis Nasional dengan suara bulat untuk memblokir keputusan darurat militer.

Dari 300 anggota Majelis Nasional Korea Selatan, 190 orang hadir untuk memberikan suara dalam sesi darurat larut malam.

Pemungutan suara tengah malam yang tiba-tiba terjadi beberapa saat setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer dalam pidatonya di televisi.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12) waktu setempat dengan alasan melindungi negara.

Menurut dia, langkah ini diperlukan untuk melindungi negara dari “kekuatan komunis” di tengah perselisihan parlemen mengenai rancangan undang-undang anggaran.

“Untuk melindungi Korea Selatan yang liberal dari ancaman yang ditimbulkan oleh tentara komunis Korea Utara dan untuk menghilangkan unsur-unsur anti-negara. Saya dengan ini mengumumkan darurat militer,” kata Yoon dalam pidato langsung yang disiarkan televisi kepada negara tersebut, dikutip AFP.

Tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat, partai oposisi telah melumpuhkan pemerintah semata-mata demi pemakzulan, penyelidikan khusus, dan melindungi pemimpin mereka dari keadilan, tambahnya.

Kebijakan mengejutkan ini muncul ketika Partai Kekuatan Rakyat yang dipimpin Yoon terus berbenturan dengan Partai Demokrat, yang merupakan oposisi utama. Partai Demokrat adalah partai mayoritas di parlemen, dengan 300 anggota.

Kedua belah pihak terus berselisih soal rancangan anggaran tahun depan. Pekan lalu, anggota parlemen oposisi meloloskan rencana anggaran yang dikurangi secara signifikan melalui komite parlemen.

“Majelis Nasional kita telah menjadi surga bagi para penjahat, sarang kediktatoran hukum yang bertujuan untuk melumpuhkan sistem peradilan dan administrasi serta menumbangkan tatanan demokrasi liberal kita,” tuduh Yoon.

Dia menuduh anggota parlemen oposisi memotong semua anggaran penting untuk fungsi utama negara, seperti memerangi kejahatan narkoba dan menjaga keselamatan masyarakat.

Pemerintahan Yoon melihat kesepakatan ini mengubah negaranya menjadi surga narkoba dan negara dalam kekacauan keamanan publik.

Yoon kemudian menyebut oposisi sebagai “kekuatan anti-negara yang bermaksud menggulingkan rezim” dan menyebut hasil tersebut “tidak bisa dihindari”.

“Saya akan mengembalikan negara ke keadaan normal dengan melenyapkan kekuatan anti-negara secepatnya,” tutupnya.

(pta/pta)