Jakarta, Pahami.id –
Paramiliter SudanTim Dukungan Cepat (RSF), menyerang Istana Presiden di ibukota Khartoum pada hari Kamis (1/2).
Serangan itu dilakukan dengan artileri panjang yang diluncurkan dari benteng mereka di Al Salha, wilayah selatan Kota Omdurman sebagai kota kembar Khartoum.
Sampai saat ini, belum ada laporan cedera atau cedera, lapor KBC.
Serangan itu adalah peluncuran kedua RSF di Khartoum setelah Sabtu (27/4) Paramiliter menyerbu Komando Angkatan Udara dengan artileri yang sama.
Serangan itu terjadi beberapa minggu setelah tentara Sudan berhasil mengeluarkan RSF dari Khartoum.
RSF sebelumnya mengadakan berbagai daerah Khartoum dalam serangannya ke ibukota. Pada bulan Maret, Angkatan Darat juga menyerang RSF besar untuk mendapatkan kembali dan mendapatkan kembali istana presiden, bandara, dan area strategis lainnya di ibukota.
Namun, RSF masih ada di sakunya di Omdurman Selatan dan Barat.
Perang Sipil Sudan yang terjadi sejak April 2023 telah mengakibatkan krisis kemanusiaan yang parah di negara itu. Upaya diplomatik dari Amerika Serikat atau negara lain belum diproduksi.
Puluhan ribu orang tewas dalam konflik ini.
Konflik menyebabkan Sudan terbagi menjadi dua, dengan tentara mengendalikan negara -negara tengah, timur dan utara sementara RSF mendominasi hampir semua Darfur dan bagian selatan Sudan.
(BLQ/DNA)
