Jakarta, Pahami.id –
Pakistan akan merekomendasikan presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk dinominasikan untuk penerima hadiah Jejak Nobel.
Pakistan merasa bahwa peran Trump, yang dapat dengan cepat berada di tengah -tengah konflik Islam dengan India di perbatasan pada bulan Mei harus dianggap sebagai hak presiden untuk dinominasikan oleh penerjemah perdamaian.
Pada saat itu, India-Pakistan terlibat dalam serangan udara di perbatasan sampai gencatan senjata akhirnya disepakati.
“Presiden Trump telah menunjukkan pandangan strategis yang tajam dan kepemimpinan yang luar biasa melalui pendekatan diplomatik yang kuat untuk Islamabad dan New Delhi, Reuters Pada hari Sabtu (6/21).
“Intervensi ini (Trump) adalah bukti yang jelas tentang perannya sebagai pembawa perdamaian sejati,” tambah Islamabad.
Pemerintah suatu negara memiliki hak untuk mencalonkan seseorang untuk perdamaian Nobel. Tetapi tidak ada tanggapan langsung dari Washington terhadap pernyataan Pakistan. Seorang juru bicara pemerintah India juga menolak berkomentar.
Sejak berhasil memberikan Pakistan dan India untuk gencatan senjata, Trump telah berulang kali mengindikasikan bahwa ia telah memblokir perang nuklir, menyelamatkan jutaan nyawa.
Dia juga mengeluh bahwa dia tidak mendapatkan pengakuan ini.
Pakistan sendiri sepakat bahwa intervensi diplomatik AS dapat mengakhiri konflik dengan India selama empat hari. Namun, berbeda dengan Pakistan, India menegaskan bahwa perjanjian perdamaian terjadi di bilateral antara kedua negara.
Langkah Pakistan ini muncul ketika Israel dan Iran terlibat dalam perang terakhir sejak 13 Juni. Amerika Serikat telah mengisyaratkan bahwa itu dapat membantu Israel menyelamatkan Iran.
Ini memicu kecemasan di komunitas internasional untuk risiko perang yang meluas di wilayah Timur Tengah yang telah rumit dengan konflik.
Beberapa analis di Pakistan berpikir langkah ini mungkin dapat membujuk Trump untuk mempertimbangkan kembali niatnya untuk bergabung dengan Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran.
Pakistan sendiri mengutuk tindakan Israel sebagai pelanggaran hukum internasional dan ancaman terhadap stabilitas regional.
Trump menjawab pertanyaan nominasi Nobel Perdamaian
Dalam unggahan media sosial pada hari Jumat, Trump telah merujuk pada kedamaian Nobel.
Trump bahkan telah menjelaskan bahwa daftar panjang konflik telah diselesaikan, dari konflik India-Pakistan di Kashmir hingga normalisasi Israel dengan beberapa negara Arab hingga Muslim melalui Abraham Accord.
“Tapi, saya tidak akan mendapatkan keamanan Nobel, apa pun yang saya lakukan,” kata Trump.
(RDS)