Jakarta, Pahami.id –
Pakistan Di ambang perang terbuka dengan negara tetangga, Afganistansetelah perundingan damai di Istanbul Turki terhenti, Rabu (12/11).
Penguasa Afghanistan, Taliban, menuduh Pakistan tidak bertanggung jawab, sementara Islamabad menuduh Kabul tidak bisa menepati janjinya.
Taliban juga berjanji akan melancarkan pembalasan atas setiap serangan terhadap negara mereka, dikutip dari MSN.
Negosiasi kembali berakhir tanpa kesepakatan apa pun. Perwakilan kedua negara saling menyalahkan atas masalah terorisme dan keamanan lintas batas.
Taliban menuduh pemerintah Pakistan “tidak bertanggung jawab dan tidak beritikad baik untuk bekerja sama.”
“Kami memulai perundingan dengan niat baik dan dengan kekuatan penuh, namun Pakistan tidak ingin menganggap perundingan itu serius dan selalu menghindari tanggung jawab,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.
Mujahid kemudian mengatakan bahwa Pakistan sedang berusaha mengalihkan semua tanggung jawab masalah keamanan ke Afghanistan. Dia mengatakan bahwa sikap Islamabad telah menghidupkan kembali perundingan.
Zabihullah Mujahid menekankan bahwa “Tanah Afghanistan tidak akan mengizinkannya digunakan untuk melawan negara mana pun. Kabul akan menjaga kedaulatan dengan segala cara.”
Ia juga mengatakan bahwa setiap Muslim di Pakistan adalah saudara Afghanistan. Namun, ia mengingatkan bahwa membela tanah Afghanistan dan rakyatnya adalah kewajiban dalam ajaran Islam dan setiap agresi akan ditanggapi dengan tegas.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Pakistan Khwaja Asif mengatakan pembicaraan menemui jalan buntu.
Kabul tidak mau maju kecuali dengan jaminan lisan, sementara kita hanya bisa menerima kesepakatan tertulis, kata Asif.
Tentara Pakistan dan Taliban saling menyerang di perbatasan selama beberapa bulan terakhir. Ketegangan terus meningkat.
(membaca)

