Jakarta, Pahami.id —
Beberapa ahli memperingatkan akan adanya kerusakan pada militer Cina setelah tiga menteri pertahanan negara (menhan) Tirai Bambu berturut-turut terjerat kasus korupsi.
Laporan Waktu Keuangan pada Rabu (27/11) mengatakan Menteri Pertahanan Dong Jun sedang diperiksa atas dugaan korupsi. Jika kabar ini benar, Dong Jun akan menjadi menteri pertahanan ketiga yang mendapat perlakuan kasar dari Presiden Xi Jinping.
Menurut beberapa analis, kasus ini menggambarkan terkikisnya kesiapan tempur Tiongkok pada saat Beijing secara besar-besaran membangun militernya selama beberapa dekade.
China kini meningkatkan kekuatan militernya untuk menekan dan merebut kembali Taiwan. Beijing juga terus melakukan aktivitas militer di Laut Cina Selatan (LCS) untuk mempertahankan pengaruhnya di wilayah sengketa tersebut.
Adanya korupsi di saat militer sedang sibuk seperti ini tentu membuat Xi Jinping khawatir negaranya belum benar-benar siap berperang.
“Korupsi di militer Tiongkok seharusnya menimbulkan pertanyaan tentang kemampuannya mencapai tujuan militernya dan mencapai ‘peremajaan besar’ yang diimpikan oleh Xi,” kata Heather Williams, direktur Proyek Masalah Nuklir di Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington.
Sebelum Dong Jun, Li Shangfu dan Wei Fenghe selaku mantan Menteri Pertahanan juga pernah terlibat dugaan kasus korupsi hingga keduanya diberhentikan dan dikeluarkan dari Partai Komunis.
Analis pada saat itu mengaitkan penembakan itu dengan penyelidikan yang lebih luas terhadap Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), yang mengawasi rudal nuklir dan konvensional Tiongkok. Tentara ini kemungkinan besar akan menjadi garis pertahanan pertama Beijing jika terjadi konflik besar.
Kedua mantan Menteri Pertahanan tersebut memiliki hubungan dengan pasukan roket. Wei sebelumnya mengepalai sebuah unit di kepolisian sementara Li Shangfu mengepalai departemen yang mengembangkan senjata termasuk rudal.
Pada bulan Juli, kepala unit Li Yuchao dan kepala staf Sun Jinming diberhentikan dari partai dan diselidiki atas dugaan korupsi.
Tiga pejabat senior juga dicopot dari jabatannya di organisasi pertahanan rudal milik negara itu pada Desember 2023.
Menurut intelijen Amerika Serikat dalam sebuah laporan BloombergKorupsi yang merajalela di pasukan roket telah menyebabkan peralatan militer Beijing tidak berfungsi. Parahnya, bahan bakar rudal tersebut diganti dengan air.
“Jika benar, kerentanan ini akan membahayakan operasi rudal, dan mempertanyakan kesiapan kekuatan nuklir Tiongkok dan kemampuan militer Tiongkok secara keseluruhan,” tulis Federasi Ilmuwan Amerika dalam sebuah surat terbuka sebagai tanggapan atas klaim tersebut, katanya. AFP.
Xi Jinping bersumpah bahwa reunifikasi Tiongkok daratan dan Taiwan tidak bisa dihindari. Ia juga berjanji akan mengambil “semua langkah yang diperlukan” untuk mencapai tujuan tersebut.
Namun, korupsi yang parah di militer tampaknya menjauhkan Xi Jinping dari ambisinya.
(blq/baca)