Cina kata pejabat tinggi kebijakan luar negeri Otoritas Pemerintah Palestina dan empat negara mayoritas Muslim akan mengunjungi negaranya pada 20-21 November seiring meningkatnya konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Delegasi tersebut antara lain para menteri luar negeri Otoritas Palestina di Tepi Barat, Arab Saudi, Yordania, Mesir dan Indonesia serta sekretaris jenderal Organisasi Kerja Sama Islam.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Dalam kunjungan tersebut, Tiongkok akan melakukan komunikasi dan koordinasi mendalam dengan delegasi gabungan menteri luar negeri dari negara-negara Arab dan Islam untuk mendorong pengurangan konflik Palestina-Israel saat ini, melindungi warga sipil dan menyelesaikan masalah Palestina secara adil,” kata dia. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning dalam keterangannya, melaporkan AFPMinggu (20/11).
Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas, yang kini menguasai Gaza menyusul serangan 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.
Pemerintah Gaza mengungkapkan, sejak itu Israel telah membunuh lebih dari 12.300 warga Palestina.
Para pejabat Tiongkok, termasuk Menteri Luar Negeri Wang Yi, telah menyerukan gencatan senjata dan menenangkan situasi.
Tiongkok secara historis bersimpati kepada Palestina dan mendukung solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.
Bulan lalu, Wang berbicara dengan Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina Riyad al-Maliki dan mengatakan kepadanya bahwa Tiongkok ‘sangat bersimpati kepada pihak Palestina’.
Otoritas Palestina adalah langkah pertama menuju negara Palestina merdeka. Namun mereka hanya punya sedikit kendali atas Tepi Barat dan tidak punya kendali atas Gaza, tempat mereka digulingkan dengan kekerasan oleh Hamas pada tahun 2007.
Delegasi tersebut akan tiba di Tiongkok beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden berpendapat bahwa wilayah pesisir Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel harus berada di bawah pemerintahan yang ‘dihidupkan kembali’.
“Saat kita berupaya menuju perdamaian, Gaza dan Tepi Barat harus dipersatukan kembali di bawah satu struktur pemerintahan, yang pada akhirnya di bawah kebangkitan Otoritas Palestina,” tulis Biden di Washington Post.
(biaya)
[Gambas:Video CNN]