Jakarta, Pahami.id –
Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia Andreas Kravik mengatakan negaranya siap menangkap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu Sesuai dengan perintah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Kravik mengulangi komitmen Norwegia yang awalnya tegak lurus terhadap hukum Romawi.
Dilaporkan dari Mizan OnlineKravik mengatakan tindakan Israel di Jalur Gaza, Palestina, yang “membunuh anak -anak mereka” kepada wartawan tidak dapat diterima. Oleh karena itu, menurut komitmen awal, ketika Netanyahu berjalan ke Norwegia, Oslo akan menangkapnya.
Pada Mei 2024, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mengatakan bahwa negaranya akan menangkap Netanyahu jika ICC mengeluarkan surat perintah.
Dia mengatakan sebagai negara anggota ICC, Norwegia bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah agensi.
“Kami berharap semua negara anggota ICC akan melakukan hal yang sama,” katanya.
Pernyataan Eide menjadikan Norwegia negara Eropa pertama yang menangkap Netanyahu.
Pada 21 November 2024, ICC juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan menteri pertahanan Israel Yoav Gallant dengan tuduhan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan untuk menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap rakyat Gaza.
Kravik pada kesempatan yang sama juga mengatakan bahwa Norwegia, bersama dengan beberapa negara lain, telah memberlakukan pembatasan pada Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Wing Ben-Gvir.
Sikap ini mencerminkan dukungan yang lebih luas dari Eropa untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya di Gaza.
Invasi Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 61.700 orang, mayoritas anak -anak dan wanita.
Selain ICC, Israel juga menghadapi kasus pembunuhan massal di Pengadilan Internasional sebagai akibat dari invasi brutalnya di daerah saku.
(BLQ/BAC)
