Jakarta, Pahami.id —
aparat Israel menangkap sedikitnya lima warga yang menggelar aksi unjuk rasa di depan kediaman Perdana Menteri Benyamin Netanyahu di Yerusalem pada Sabtu (28/12).
Media dan aktivis Israel pagi ini menayangkan adegan yang telah dikonfirmasi oleh lembaga Sanad Al Jazeeraterkait aksi unjuk rasa di depan kediaman PM.
Dikutip Al Jazeera, Para pengunjuk rasa menuntut Netanyahu segera menyetujui kesepakatan dengan Hamas khususnya untuk membebaskan sandera yang tersisa.
Penyiar nasional Israel, Apakah itu benar?melaporkan bahwa polisi Israel menangkap lima peserta protes.
Sejauh ini Israel dan Hamas masih belum menyepakati perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina. Perundingan gencatan senjata bahkan dikabarkan terhenti sehingga beberapa negara penengah seperti Qatar hampir menyerah untuk menjadi penengah kedua belah pihak.
Di dalam negeri, Netanyahu semakin mendapat tekanan seiring demonstrasi terkait protes pembebasan sandera Hamas semakin meluas.
Namun, alih-alih mempercepat perundingan, Netanyahu malah terus memerintahkan tentara Israel untuk menyerbu sepenuhnya Jalur Gaza.
Saat ini, Israel bahkan membakar Rumah Sakit Kamal Adwan, salah satu rumah sakit terakhir yang masih berfungsi di Gaza utara. Peristiwa tersebut menewaskan lima staf rumah sakit yang dikabarkan meninggal dunia karena dibakar hidup-hidup.
Israel juga baru-baru ini melancarkan serangan udara dan darat di Gaza utara, yang diyakini sebagai tempat persembunyian Hamas.
Sejauh ini, invasi brutal Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 45.500 warga Palestina di wilayah tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
(rds)