Berita Israel Tak Mau Asese Kunjungan Pejabat Arab ke Tepi Barat

by
Berita Israel Tak Mau Asese Kunjungan Pejabat Arab ke Tepi Barat


Jakarta, Pahami.id

Israel tidak akan bekerja dengan kunjungan menteri luar negeri yang direncanakan Arab Di tepi barat ditempati. Sumber Saudi mengungkapkan bahwa ketika diplomat tertinggi menuju Ramallah.

Kolaborasi dengan Israel diperlukan karena Tel Aviv mengendalikan batas dan wilayah udara wilayah Palestina. Oleh karena itu, persetujuannya diperlukan untuk diplomat.


Israel, seperti yang dilaporkan oleh AFP pada hari Sabtu (5/31), mengatakan mereka tidak akan membantu menteri luar negeri Arab atas dasar bahwa para pejabat akan mengadakan pertemuan provokatif dengan Palestina.

“Pihak berwenang Palestina bermaksud mengadakan pertemuan provokatif menteri luar negeri -negara -negara Arab di Ramallah untuk membahas promosi negara -negara Palestina,” kata pejabat Israel Jumat (5/30).

“Negara seperti itu tentu saja merupakan negara teroris di tengah -tengah Israel. Israel tidak akan bekerja dengan tindakan seperti itu yang bertujuan untuk menyakitinya dan keselamatannya.”

Komentar itu datang berjam -jam setelah sumber diplomatik mengatakan kepada AFP bahwa Pangeran Faisal bin Farhan akan menjadi menteri luar negeri Saudi pertama yang mengunjungi Tepi Barat pada hari Minggu.

[Gambas:Video CNN]

CNN melaporkan bahwa menteri Uni Emirat Arab, Mesir, Jordan, Qatar dan Türkiye juga akan berpartisipasi.

Israel minggu ini mengumumkan pembangunan 22 pemukiman baru di Tepi Barat, yang secara rutin dikritik oleh PBB yang secara ilegal sah oleh hukum internasional, dan dipandang sebagai salah satu hambatan utama bagi perdamaian permanen Israel dan Palestina.

Pada hari Jumat (5/30), ketika mengunjungi salah satu daerah yang dijadwalkan diakui, Menteri Pertahanan Israel Katz telah berjanji untuk membangun “negara Yahudi Israel” di Tepi Barat.

Menargetkan negara -negara asing yang akan “mengakui negara Palestina di atas kertas”, ia berkata: “Koran itu akan dilepaskan ke dalam tong sampah sejarah, dan Israel akan tumbuh dan berhasil.”

Pada bulan Juni 2025, Arab Saudi dan Prancis akan menjadi ketua Konferensi Internasional di markas PBB yang bertujuan memulihkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

Arab Saudi mengatakan hampir diakui oleh Israel sebelum Perang Gaza terbakar, dan Presiden AS Donald Trump, pada kunjungan baru -baru ini ke Riyadh, disebut normalisasi hubungan antara kedua negara sebagai harapan dan keinginan terdalam saya. “

Namun, penguasa de facto, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mengatakan Arab Saudi tidak akan mengakui Israel tanpa kemerdekaan Palestina.

(AFP/CHRI)