Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu memuji tindakan seorang warga Muslim yang turun tangan untuk merebut senjata dari pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australiapada Minggu (14/12).
Warga Muslim tersebut bernama Ahmed Al Ahmed yang merupakan imigran keturunan Lebanon-Australia. Tindakan heroiknya bisa menghentikan penembakan massal brutal yang menewaskan 15 orang.
“Kami melihat tindakan seorang pria pemberani, yang ternyata adalah seorang Muslim pemberani, dan saya menghormatinya, yang menghentikan salah satu teroris membunuh orang-orang Yahudi yang tidak bersalah,” kata Netanyahu. Berita ABC.
Ahmed Al Ahmed adalah seorang pedagang sayur di dekat Pantai Bondi saat kejadian itu terjadi. Kedua penembak tersebut, yang kemudian diidentifikasi sebagai ayah dan anak, menargetkan komunitas Yahudi yang merayakan Hari Hanukkah di daerah tersebut.
Aksi heroik Ahmed terekam kamera ponsel seorang saksi yang juga berada di lokasi kejadian. Video tersebut kemudian menyebar di media sosial dan menjadi viral.
Dalam video tersebut, Ahmed yang mengenakan atasan berwarna putih terlihat meraih pria bersenjata dari belakang, mengambil pistol darinya, lalu mengarahkan pistolnya kembali ke pria tersebut.
Penembak terlihat mundur menuju jembatan, tempat penembak lainnya berada. Ahmed kemudian meletakkan senapan yang disitanya ke tanah.
Tindakan Ahmed langsung mendapat pujian di internet. Banyak netizen yang memberikan apresiasi atas apa yang telah dilakukannya.
Chris Minns, Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, bahkan memuji Ahmed sebagai “pahlawan sejati” dan mengatakan video tersebut adalah “adegan paling luar biasa yang pernah saya lihat”.
Lebih lanjut, Netanyahu terus menyalahkan pemerintah Australia atas penembakan massal tersebut. Ia pun menyalahkan langkah Australia yang mengakui negara Palestina pada September lalu sebagai salah satu faktor penyebab bangkitnya antisemitisme di negeri kanguru tersebut.
Netanyahu menulis surat kepada Perdana Menteri Anthony Albanese untuk memperingatkan bahwa keputusan Australia untuk mengakui Negara Palestina telah memicu “api anti-Semitisme”.
“Tetapi hal ini menuntut tindakan dari pemerintah Anda, yang belum Anda ambil sampai sekarang dan Anda harus bertindak, karena sejarah tidak akan memaafkan keraguan dan kelemahan. Sejarah akan menghormati tindakan dan kekuatan.
“Itulah yang diharapkan Israel dari setiap pemerintahan di Barat dan di tempat lain, karena penyakit ini sedang menyebar dan pada akhirnya akan menghabisi Anda juga.”
Netanyahu juga menegaskan bahwa negaranya akan “melawan siapa pun yang mencoba memusnahkan kita.”
(RDS)

