Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia telah mencalonkan sekutu dekat presiden AS Donald Trump Untuk mendapatkan Penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian atau Hadiah Nobel Perdamaian.
Dia menyampaikan pernyataan selama kunjungan ke AS pada hari Senin (7/7). Netanyahu juga mengirimkan surat yang dikirim ke Komite Penghargaan ke Trump.
“Dia dalam damai ketika kita berbicara, di satu negara, di satu daerah berdasarkan wilayah,” kata Netanyahu, Afp.
Baru-baru ini, Trump selalu bekerja pada negosiasi gencatan senjata antara Rusia-Ukraina dan Israel-Hama.
Namun, perdamaian yang diusulkan oleh Trump sering kali mengandung kepentingan pribadi dan ekonomi, tidak menekankan perdamaian yang hanya menguntungkan satu pihak.
Dalam upaya untuk menegosiasikan Rusia-Ukraina, misalnya, Presiden Volodyyr Zelensky menolak proposal Trump untuk masalah regional.
Kemudian, proposal gencatan senjata AS di bawah pemerintahannya untuk Israel dan Hamas juga dikritik oleh publik karena mengusir orang -orang Palestina dari tanah air mereka.
Kembali dalam nominasi, Trump berulang kali dinominasikan oleh loyalis untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian. Namun, dia juga secara terbuka terganggu ketika dia tidak menerima penghargaan.
Politisi Republik terganggu dan merasa diabaikan oleh Komite Nobel Nobel Nobel meskipun memainkan peran mediator dalam konflik India-Clay dan Serbia-Kosovo.
Trump juga menuntut pujian ketika dia merasa bahwa dia telah merawat Mesir-Eithopia dan memainkan peran penting dalam perjanjian normalisasi negara-negara Arab dengan Israel melalui Abraham Accord dan perjanjian lainnya.
(ISA/RDS)