Jakarta, Pahami.id –
Nelayan Alami dan Anambas Kepulauan Riau cemas tentang keberadaan nelayan asing yang ditandai (KIA) Vietnam Ini baru di perairan mereka.
Menurut nelayan, kapal -kapal ikan Vietnam ini diam -diam -di Natuna dan Anambas menggunakan peralatan memancing ilegal, pukat atau pukat, yang tidak ramah lingkungan.
Seorang nelayan Natuna, Raden, mengatakan bahwa keberadaan kapal nelayan asing berada di perairan Natuna dari 6-22 Maret, mengganggu daerah tangkapan nelayan setempat.
Raden juga mengatakan bahwa kapal -kapal Vietnam ini menggunakan peralatan penangkapan ikan yang merusak lingkungan, pukat.
“Di Jakarta, yang sibuk dengan pagar laut, di Laut Natuna selatan Cina dengan kapal penangkap ikan Vietnam,” kata Raden kepada Cnnindonesia.comMinggu (3/23).
Raden mengatakan bahwa perahu patroli dari pengawasan sumber maritim dan maritim (PSDKP) dan perahu patroli dari Angkatan Laut Indonesia, dan Bakamla tidak terlihat menonton air di mana kapal -kapal Vietnam “mencuri” ikan.
Meskipun perairan Natuna termasuk Natuna Utara masih orang Indonesia.
Secara terpisah, ketua Asosiasi Nelayan Indonesia (HNSI) di Kepulauan Riau, Distrik, mengklaim telah menerima laporan dari nelayan Natuna dan Anambas yang terkait dengan nelayan Vietnam.
“Indeed, we received a few days ago information from the management of fishermen and fishermen in Anambas and Natuna Registrars in the Riau Islands on the rise of several KIA ships from Vietnam a few days ago, he said, operating using Trawl or Trawl Trawl,” the district said when contacted when contacted Cnnindonesia.com Pada hari Minggu (23/23).
Dia mendorong pemerintah untuk segera menangkap nelayan asing dan asosiasinya yang siap menjadi mitra pemerintah untuk membantu pelaporan terkait dengan pergerakan kapal penangkap ikan asing.
“Memang, ini telah menjadi pencurian ikan yang hebat.
(ARP/RDS)