Jakarta, Pahami.id —
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asumta atau Risma dan Gus Hans menyatakan, berbagai program telah disiapkan untuk meningkatkan perekonomian perikanan.
Saat berkunjung ke Pelabuhan Lekok dan Instalasi Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (IP2SKP), Pasuruan, Jumat (8/11), Risma mendengar langsung aspirasi para nelayan. Aspirasi tersebut antara lain adalah mahalnya biaya melaut yang memaksa nelayan terlilit hutang,
Menanggapi aspirasi tersebut, Risma langsung memberikan beberapa solusi. Menurutnya, utang bisa dipangkas melalui efisiensi alat. Jika normalnya 1 perahu kecil membutuhkan 100 liter minyak, efisiensi dapat dilakukan dengan menyediakan 1 perahu besar untuk 3 orang nelayan.
Jadi kalau begitu bisa coba dikondisikan, karena tiga kapal kecil sama dengan BBM (bahan bakar minyak) untuk satu kapal besar. Habis itu tidak membantu kapal-kapal besar, kata Risma.
Sementara itu, guna menunjang perekonomian nelayan, Risma menyatakan akan membuat program pelatihan bagi ibu-ibu nelayan dengan mengolah hasil laut menjadi makanan dengan harga jual tinggi.
“Saya juga akan membantu tenaga kerja agar bisa berdaya di wilayahnya, karena potensi laut sangat besar,” ujarnya.
Selain itu, Risma menyatakan juga menekankan pada kesejahteraan nelayan yang selama ini diakui kurang mendapat perhatian dari pemerintah provinsi. Ia berjanji akan memberikan BPJS sebagai jaminan hari tua bagi para nelayan.
“BPJS ketenagakerjaan hanya untuk kecelakaan dan kematian, tapi kalau jaminan hari tua itu seperti tabungan mereka, saya mau berikan itu,” kata Risma.
Dalam kesempatan yang sama, Risma mengakui kesejahteraan nelayan tidak bisa terwujud tanpa dukungan semua pihak. Untuk itu, ia mengajak kelompok nelayan untuk bersama-sama merumuskan pengembangan nelayan di Kabupaten Pasuruan.
Nanti, termasuk galangan kapal, kita bisa bantu. Kalau anak-anak ada di sana, saya akan hubungi pihak terkait agar bisa dilatih di sana,” kata Risma.
Saat itu, salah satu nelayan, Ilham, sempat mengutarakan keinginannya. Menurutnya, nelayan sulit mengembangkan perekonomiannya karena banyak keterbatasan.
“Nelayan ingin ada program khususnya di Pasuruan, harus ada aktivitas dari nelayan perempuan, keterampilan membuat sesuatu untuk membantu perekonomian,” kata Ilham.
(rea/rir)