Berita MUI Ajak Bangsa Indonesia Tolak Normalisasi dengan Israel

by
Berita MUI Ajak Bangsa Indonesia Tolak Normalisasi dengan Israel


Jakarta, Pahami.id

Dewan Ulama Islam (Mui) Bersama dengan organisasi Islam, dewan agama, dermawan, akademisi dan lembaga pertahanan Palestina menyatakan sembilan poin dalam peringatan badai Al Aqsa.

Hubungi Baca di Kantor MUI Tengah di Jakarta, bertepatan dengan peringatan dua tahun Al-Aqsa atau serangan besar-besaran Israel di wilayah tersebut. Gaza, Palestina.

Salah satu dari sembilan poin banding yang dibaca oleh Ketua Pusat MUI untuk Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, adalah untuk mengundang seluruh negara dan Muslim di seluruh dunia untuk meninggalkan dan menolak normalisasi dengan pendudukan Israel.


“Mengundang seluruh negara Indonesia dan komunitas Muslim di seluruh dunia untuk ditinggalkan, untuk menolak normalisasi dengan pendudukan Israel, dan bersatu dalam garis iman dan kemanusiaan untuk pelepasan warga Palestina dan keamanan Masjid Al-Aqsa, Mui.

Mereka juga mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas terhadap semua bentuk propaganda dan gerakan pro-Zionis di Indonesia. Selain itu, ia menuntut komunikasi terbuka pemerintah Indonesia dengan perlawanan di Palestina.

Dia mengatakan langkah itu adalah untuk memperkuat persatuan nasional Palestina dan untuk menggagalkan rencana Israel untuk menjajah Palestina.

Berikut ini adalah pernyataan posisi bersama MUI dengan beberapa perwakilan dari organisasi massa Islam:

1. Menghargai perjuangan beberapa negara besar, termasuk Indonesia, untuk implementasi beberapa upaya diplomatik intensif seperti Konferensi New York 28-30 Juli 2025 yang telah mengakibatkan rencana perdamaian “Palestina” Palestina. Memahami sikap para pemain kunci, termasuk Hamas, yang setuju dengan proposal Trump sebagai dasar untuk negosiasi untuk menyelesaikan masalah Palestina, terutama Gaza, mengingat prioritas utama adalah mengakhiri perang dan pembantaian, mengirimkan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi Gaza yang hancur sepenuhnya.

2. Menekankan bahwa perjuangan orang -orang Palestina -termasuk Hamas dan suku -suku lain -adalah bentuk yang sah dari pertahanan diri terhadap pendudukan dan pembantaian, yang diakui oleh hukum internasional dan hukum Islam. Kami menyerukan kelompok-kelompok negara-negara Arab-Islam, baik rakyat maupun pemerintah, untuk mempraktikkan sikap Palestina yang mematuhi prinsip-prinsip dasarnya dan hak-hak yang sah dalam mempertahankan tanah, kehormatan, dan situs suci.

3. Mendorong komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan melalui gerakan politik, diplomatik, dan populer sampai Israel memenuhi tuntutan hukum Palestina. Politik, media, dan dukungan publik untuk hambatan Palestina sangat penting sebagai payung untuk melindungi hak asasi manusia dan kedaulatan orang -orang Palestina.

4. Panggil seluruh negara Indonesia untuk memperkuat kemanusiaan, advokasi politik dan diplomasi publik untuk Palestina; meningkatkan doa, dukungan moral dan kontribusi kepada orang -orang Gaza; dan menanamkan kesadaran bahwa membela Palestina adalah bagian dari jihad kemanusiaan dan mandat agama.

5. Bersiaplah untuk bersin dengan pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan diplomasi Indonesia di dunia internasional untuk mengakhiri invasi Israel, mendorong negara -negara PBB, negara -negara yang ramah untuk mengambil langkah -langkah kuat untuk melindungi rakyat Gaza, dan mengawasi proses tersebut

6. Undang seluruh negara Indonesia dan komunitas Muslim di seluruh dunia untuk meninggalkan divisi, menolak normalisasi dengan pendudukan Israel, dan bersatu dalam garis iman dan kemanusiaan untuk pelepasan Palestina dan keamanan masjid al-Aqsa.

7. Sarankan kepada PBB untuk mendirikan “Ruang Palestina” di markas PBB untuk mengoordinasikan persiapan kemerdekaan Palestina.

8. Mendorong pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas terhadap semua bentuk propaganda dan gerakan pro-Zionis di Indonesia.

9. Mendorong pemerintah Indonesia untuk membuka komunikasi langsung dengan perlawanan Palestina untuk memperkuat kesatuan Palestina dan menggagalkan rencana Israel.

(Kid/Ugo)