Jakarta, Pahami.id –
Ketua Kepemimpinan Pusat (PP) MuhammadiyahHaedar Nashir mengarahkan Universitas Pendidikan Tinggi Muhammadiyah-‘aisyiyah (PTMA) (PTMA) untuk tidak memberikan hak kepada profesor yang terhormat.
Dia memperingatkan semua PTMA untuk tidak terperangkap dalam tren memberikan gelar profesor kehormatan. Haedar menyatakan bahwa itu adalah ketua ketua meskipun tidak ada surat resmi untuk larangan itu.
“Jangan bergabung dengan cinta profesor profesor yang ada dalam profesi dan institusi, yang merupakan posisinya. Ini adalah untuk mempertahankan kekuatan dan kekuatan PTMA,” kata Haedar pada pembukaan seorang profesor di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kamis (10/4) Muhammadiyah.
Haedar juga menyebutkan pesan ini sebagai ‘perintah ketua’, meskipun tidak ada perintah resmi untuk menguraikan komitmen Muhammadiyah dalam mempertahankan integritas akademik.
Dalam pidatonya di acara kampus, Haedar juga menekankan pentingnya meningkatkan jumlah profesor di PTMA untuk memiliki dampak signifikan pada kualitas dan peran strategis lembaga.
“Dengan peningkatan profesor, harus ada keuntungan kualitatif nyata, tidak hanya memenuhi standar akreditasi lembaga, tetapi juga meningkatkan peran PTMA dalam mendidik kehidupan nasional dan bangunan peradaban,” katanya.
Haedar berharap bahwa para profesor seperti ini akan memperkuat posisi PTMA sebagai pilar pendidikan dan integritas yang hebat, serta contoh di dunia akademik nasional.
(Anak -anak/WIS)