Medan, Pahami.id –
Mobil patroli Propam Polisi Tapanuli Selatan (Tapsel), virus Sumatra Utara di media sosial karena diduga melibatkan hit -dan -run di Medan pada hari Minggu (6/7) malam. Kemudian dia mengungkapkan bahwa mobil resmi dikendarai oleh AP (16), seorang anak dari Polandia Propam Tapsel IPTU A.
“Memang benar bahwa mobil bertindak karena polisi Tapsel Propam. Cnnindonesia.comSenin (7/7).
Ferry mengatakan insiden itu sendiri terjadi pada hari Minggu (6/7). IPTU A ada di rumahnya di Medan. Kemudian, pada 19.17 Wib, putra seorang IPTU A mengambil mobil resmi untuk berjalan.
Menurut Ferry, IPTU A tidak tahu tindakan putranya yang membawa mobil resmi.
“Dia melakukan perjalanan formal di Medan, jadi ketika dia beristirahat di rumah, mobil resmi diambil oleh anak itu, jadi API A tidak tahu bahwa mobil resmi dibawa oleh putranya,” katanya.
Insiden itu menjadi virus di media sosial setelah seorang korban bernama Fifie Wijaya berbagi video insiden itu.
Dalam rekaman itu, sebuah mobil yang dikendarai oleh Fifie terlihat mengejar mobil patroli yang terus berjalan tanpa memperhatikan insiden baru -baru ini
“Wow, Crazy telah jatuh, malang, gila, tidak,” kata Fifie, terus merekam mobil patroli.
Mobil itu terus maju dari kota Medan Youth Road. Fifie juga merilis kekecewaannya karena pengemudi menolak untuk bertanggung jawab. Kemarahan Fifie bangkit ketika dia menyadari bahwa sopir patroli bukanlah seorang perwira polisi, tetapi seorang remaja.
“Sepertinya menjadi orang yang membawa anak -anak, mobil telah ditabrak. Mobil Propam menabrak akhir hari,” kata Fifie dengan nada emosional.
Mobil -mobil yang dikendarai Fifie terus mengejar mobil patroli. Segera mobil propam akhirnya berhenti di Cut Mutia Road, desa Madras Hulu, Distrik Medan Polonia, Kota Medan. Fifie segera keluar dari mobilnya dan meminta pemuda itu di mobil propam untuk keluar.
“Tanyakan nomor ayahmu, di mana nomor ayahmu memberi aku, aku dengan cepat mengatakan hujan ini,” katanya.
(FRA/FRD/FRA)
