Berita Mesin Campur Tangan AS ke Negara Lain

by


Jakarta, Pahami.id

Rusia Menyambut Keputusan Pemerintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump Bubur Institut Pembangunan Internasional AS (USAID).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan USAID harus dibubarkan karena itu adalah “mesin intervensi” dalam urusan global.


“Ini adalah mesin untuk campur tangan dalam urusan domestik, tubuh adalah mekanisme untuk mengubah rezim, tatanan politik, struktur nasional,” kata Zakharova, sebagaimana disebutkan Waktu Moskow.

“Itu bukan bantuan, pembangunan, dan bantuan sama sekali,” katanya.

Menurut Zakharova, keputusan pemerintah Trump sejalan dengan penilaian Kremlin sejauh ini. Untuk waktu yang lama, Rusia berasumsi bahwa USAID bukan lembaga bantuan.

USAID oleh banyak pihak dipandang sebagai sumber Kekuatannya lunak Apa yang penting bagi Amerika Serikat dalam memerangi pengaruh di dunia global.

Pada 2012, Rusia mengusir agensi itu karena dianggap “mengganggu” politiknya. Rusia menuduh USAID dan badan-badan AS lainnya untuk memicu pemberontakan pro-demokratis di negara-negara Uni Soviet bekas.

Pada hari Senin (3/2), kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Elon Musk mengumumkan bahwa USAID akan ditutup.

Keputusan itu dibuat sesuai dengan AS yang mencoba membekukan semua bantuan asing selama tiga bulan. Trump membekukan bantuan asing karena dia merasa industri tidak sejalan dengan kepentingan AS “dan dalam banyak kasus antitesis dengan nilai -nilai Amerika.”

Musk mulai menargetkan USAID dengan melemparkan tuduhan terhadap agen bantuan. Beberapa tuduhan Musk, organisasi kriminal USAID, Marxisme-kuarter, kepada para pendukung senjata biologis yang membunuh jutaan orang.

Tidak hanya Musk, Trump juga bergabung dengan USAID “yang dilakukan oleh sekelompok orang gila radikal.”

USAID mengelola anggaran $ 42,8 miliar (sekitar Rp. 704 triliun) untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan pembangunan di seluruh dunia.

Ribuan pekerja USAID sekarang telah dipecat sampai keputusan Trump dihentikan. Mayat kemudian akan diambil alih oleh Kementerian Luar Negeri AS.

(BLQ/BAC)