Jakarta, Pahami.id —
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan alasan sebagian masyarakat Indonesia ingin tinggal di sana Libanon.
Saat ditanya wartawan, dia mengatakan WNI tersebut memilih bertahan karena mengutamakan keselamatan keluarganya.
“Sebenarnya jangan tolak kawan. Jangan pakai kata tolak. Kita pindah ada yang menganggap keluarga dan sebagainya, pilih tetap di sana. Jadi, jangan pakai kata tolak,” kata Retno di Puri Agung. , Hotel Sahid Jaya, Jakarta pada Kamis (3/10).
Namun, Retno tidak menyebutkan berapa sebenarnya jumlah WNI yang memilih tinggal di Lebanon.
Saya tidak ingat berapa jumlahnya, tambah Retno.
Sebelumnya, Retno juga sempat memaparkan perkembangan pemindahan WNI dari Lebanon. Dikatakannya, saat ini setidaknya sekitar 20 hingga 25 WNI di Lebanon telah dipindahkan melalui jalur darat, yakni melalui Suriah.
“Jadi yang dipindahkan kali ini lewat jalur darat (rute). Tadi pagi saya mendapat laporan bahwa mereka sudah sampai melalui Suriah, lewat Damaskus, dengan selamat dan selanjutnya akan kembali ke Indonesia. Totalnya (ada sekitar) 20 hingga 25 (orang),” kata Retno.
Lebih lanjut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Rolliansyah (Roy) Soemirat juga membenarkan kabar perpindahan WNI dari Lebanon. Kata dia, pemindahan WNI dari negara tersebut saat ini sedang berlangsung.
Sehubungan dengan itu, proses pemindahan WNI dari Lebanon juga sedang berjalan, kata Roy dalam kesaksiannya, Selasa (1/10).
Roy juga mengatakan seluruh KBRI di Timur Tengah kini terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh WNI di wilayahnya masing-masing.
Presiden Jokowi juga meminta Retno segera mengevakuasi WNI dan mengutamakan keselamatannya.
“Bu Menteri, saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang saya sampaikan agar keselamatan dan perlindungan warga kita diutamakan, segera dilakukan evakuasi,” kata Jokowi saat mengunjungi RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, NTT, Rabu. (2/10).
Situasi di Timur Tengah, khususnya Lebanon, belakangan ini memanas. Pasukan militer Israel pada Selasa (1/10) dini hari waktu setempat melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan, wilayah yang dikuasai milisi Hizbullah.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan serangan darat “terbatas” menargetkan sasaran dan infrastruktur Hizbullah yang terletak di desa-desa dekat perbatasan.
(gas/bac)