Berita Menlu RI Tegaskan OKI hingga WHO Sepakat Gencatan Senjata di Gaza

by


Jakarta, Pahami.id

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Palang Merah Internasional (ICRC), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) sepakat mengenai pentingnya gencatan senjata. di dalam Semenanjung Gaza.

“Semua sepakat tentang pentingnya gencatan senjata,” kata Retno dalam keterangan resmi, Selasa (12/12).


Pernyataan Retno disampaikan usai menghadiri pertemuan dengan para menteri luar negeri OKI, Presiden ICRC Mirjana Spoljaric, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan Komisaris UNHCR Filippo Grandi di Jenewa, Swiss, Selasa (12/12).

Dalam pertemuan tersebut, ia mengatakan semua pihak menyepakati sejumlah hal, mulai dari pentingnya memperbanyak pintu masuk distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza hingga pentingnya mempercepat proses pemeriksaan pengiriman bantuan kemanusiaan. .

Karena selama ini kita tahu proses peninjauannya memakan waktu yang sangat lama, kata Retno.

Retno juga mengatakan semua pihak sepakat bahwa situasi kemanusiaan di Gaza semakin hari semakin buruk.

“Dan mereka mengatakan belum pernah melihat situasi seburuk yang terjadi saat ini di Gaza,” kata Retno.

Retno juga mengatakan, krisis pangan dan obat-obatan di Gaza kembali terjadi pada invasi Israel tahap kedua setelah gencatan senjata berakhir pada 1 Desember.

Ia juga mengatakan bahwa para menteri luar negeri OKI sekali lagi menekankan pentingnya gencatan senjata, dan akses penuh terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan atau hambatan apa pun. bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.

“Tidak mungkin memberikan bantuan kemanusiaan yang cukup jika gencatan senjata dan deeskalasi tidak dilaksanakan,” kata Retno.

Israel terus menginvasi Jalur Gaza, Palestina, sejak gencatan senjata 7 hari berakhir tanpa perpanjangan pada 1 Desember.

Tentara Negara Zionis kini menyerang wilayah selatan yang sebelumnya disebut-sebut sebagai tempat paling aman di Gaza.

Saat ini, warga sipil Gaza tidak lagi memiliki tempat berlindung yang aman karena wilayah utara telah rusak parah dan wilayah selatan berada di bawah pendudukan militer.

Pada Minggu (12/9), Direktur Jenderal WHO Tedros mengatakan hanya 14 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi. Dua rumah sakit utama di wilayah selatan bahkan beroperasi dengan kapasitas tiga kali lipat.

Menurut Tedros, tanda-tanda kekhawatiran juga muncul terkait beberapa penyakit yang melanda masyarakat Gaza saat ini. Penyakit-penyakit tersebut antara lain diare berdarah, penyakit kuning, campak, meningitis, cacar air, dan infeksi saluran pernafasan, seperti dikutip dari CNN.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);