Berita Menko PM Muhaimin soal Libur Sekolah Selama Ramadhan: Tak Perlu

by


Jakarta, Pahami.id

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar jawab wacana tentang liburan sekolah di bulan ramadhan.

Ia tidak setuju dengan gagasan libur sekolah di bulan Ramadhan.


“Saya rasa tidak perlu. Karena konsep libur Ramadhan masih belum jelas. Enggak perlu (liburan), jalan saja, puasa tidak menghentikan semua (aktivitas),” kata Muhaimin Iskandar dalam Jakarta, Sabtu, dikutip Antara.

Menurutnya, penutupan sekolah selama 40 hari terlalu lama.

Selain itu, ia juga meminta agar puasa tidak dijadikan sebagai penghalang untuk beraktivitas seperti hari-hari biasa.

“Belum lama ini (wacana hari raya), puasa itu seperti kebiasaan sehari-hari, jangan dibeda-bedakan,” kata Muhaimin Iskandar.

Wacana penutup kegiatan pendidikan di bulan Ramadhan kembali mencuat karena kebijakan libur di bulan suci umat Islam juga diterapkan pada era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Adapun dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hari Libur Nasional dan Hari Libur Bersama Tahun 2025, terdapat 16 hari libur nasional dan tujuh hari libur bersama. Dengan demikian, Hari Raya Aidilfitri 1446 H diperingati pada tanggal 31 Maret-1 April.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan, belum ada pembahasan mengenai libur sekolah di bulan puasa, dan ini masih menjadi wacana di Kementerian Agama, belum ada keputusan.

Oleh karena itu, dia belum mengetahui apakah wacana tersebut akan dibahas di tingkat kementerian koordinator atau dibahas langsung di bawah presiden.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar juga mengungkapkan, hal tersebut masih dalam pembahasan, namun ia menjelaskan kebijakan penutupan kegiatan selama Ramadhan masih berlaku di beberapa satuan pendidikan yang berbasis pondok.

(Antara/bac)