Berita Mengintip Kekuatan Nuklir China yang Dinilai Bisa Salip AS

by


Jakarta, Pahami.id

Information Technology & Innovation Foundation (ITIF) dalam laporannya menyatakan Cina menjadi salah satu negara terdepan dalam bidang energi nuklir. Perusahaan atau pengembang nuklir di China bahkan dinilai jauh lebih maju dibandingkan negara Barat.

Kekuatan Tiongkok diyakini berasal dari strategi dan koordinasi pemerintah yang kuat dalam memberikan pembiayaan yang luas dan koordinasi yang sistematis.

Ada beberapa hal yang menjadi kelebihan baru Tiongkok dibandingkan negara lain yang disoroti dalam laporan per Juni 2024, antara lain sebagai berikut:


– Tiongkok berencana membangun 150 reaktor nuklir baru antara tahun 2020 dan 2035, dengan 27 di antaranya sedang dibangun dan waktu konstruksi rata-rata untuk setiap reaktor adalah sekitar tujuh tahun, jauh lebih cepat dibandingkan kebanyakan negara lain.

– Tiongkok telah memulai pengoperasian reaktor nuklir generasi keempat pertama di dunia. China juga menyatakan telah mengembangkan sekitar 90 persen teknologinya.

– Tiongkok memimpin dalam pengembangan dan peluncuran reaktor modular kecil (SMR) yang hemat biaya.

– Secara keseluruhan, para analis memperkirakan, Tiongkok kemungkinan 10 hingga 15 tahun lebih maju dari Amerika Serikat dalam kemampuannya menggunakan reaktor nuklir generasi keempat dalam skala besar.

– Para analis menilai Amerika dan China kemungkinan besar setara dalam upaya pengembangan teknologi fusi nuklir.

– Berdasarkan publikasi ilmiah tentang energi nuklir, Tiongkok menempati peringkat pertama dalam indeks H Metric yang biasa digunakan untuk mengukur dampak ilmiah dari publikasi jurnal.

– Dari tahun 2008 hingga 2023, pangsa Tiongkok atas seluruh paten nuklir meningkat dari 1,3 persen menjadi 13,4 persen. Tiongkok juga memimpin dalam jumlah permohonan paten fusi nuklir.

Ilustrasi. Tiongkok adalah salah satu negara terkemuka dalam tenaga nuklir. (iStockphoto/svedoliver)

Tak jauh berbeda, laporan tahunan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) juga menyebutkan bahwa Tiongkok mengembangkan tenaga nuklirnya lebih cepat dibandingkan negara lain.

Menurut laporan itu, Tiongkok menambahkan 90 hulu ledak lagi ke dalam persediaan nuklirnya, sehingga totalnya menjadi 500 hulu ledak pada bulan Januari tahun ini.

Jumlah ICBM yang dimiliki Tiongkok saat ini diperkirakan sekitar 238. Jumlah ini bisa melampaui kepemilikan AS yang berjumlah 800 atau bahkan Rusia yang berjumlah 1.244 dalam 10 tahun ke depan.

Laporan itu mengatakan Tiongkok sedang membangun sekitar 350 silo baru untuk rudal balistik berbasis darat.

Jika Tiongkok mengisi setiap silo baru yang dibangunnya dengan satu rudal hulu ledak, maka dalam dekade berikutnya, Tiongkok akan meningkatkan jumlah hulu ledak yang dapat digunakan pada ICBM-nya menjadi sekitar 650.

(chr/asr)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);