Sekelompok milisi Hamas Palestina Melawan milisi lainnya di Jalur Gaza saat terjadi gencatan senjata dengan Israel.
Beberapa sumber melaporkan bahwa ratusan pasukan keamanan Hamas sejak akhir pekan telah berperang melawan Doghmush, salah satu klan bersenjata paling terkemuka di Gaza.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Gaza, yang dikendalikan oleh Hamas, 27 orang tewas dalam pertempuran. Delapan di antaranya adalah anggota Hamas dan 19 lainnya adalah anggota Klan Doghmush.
Siapa klan doghmush?
Melaporkan dari AljazeeraDoghmush adalah keluarga besar dengan anggota dari berbagai faksi di spektrum politik di Gaza.
Pada tahun 2007, kepala klan Doghmush, Salah Doghmush, menceritakan AFP Bahwa anggota klannya berasal dari klan Palestina yang terkenal, seperti Fatah, Hamas, komite perlawanan rakyat, front rakyat untuk pembebasan Palestina, dan tentara Islam.
“Tapi kami bersatu, kami tidak membicarakan politik dalam keluarga,” kata Salah, yang saat itu memiliki 3.500 anggota klan di Gaza dan 1.500 di luar negeri.
Mumtaz Doghmush, salah satu klan, dikenal karena keterlibatannya dalam penangkapan tentara Israel Gilad Shalit oleh Kelompok Jaish Al-Islam pada tahun 2008. Mumtaz juga terlibat dalam penculikan jurnalis BBC Alan Johnston ditangkap oleh sekelompok tentara Islam selama empat bulan.
Sejak Hamas merebut kekuasaan di Gaza pada tahun 2007, hubungan antara Hamas dan Doghmush tegang. Bahkan, keduanya sempat terlibat bentrokan berdarah.
Pada bulan Desember 2006, dua anggota keluarga Doghmush, Mahmud dan Ashraf, dibunuh oleh Hamas. Suatu saat diklaim 18 orang terlibat dalam penyerangan terhadap Mahmud dan Ashraf.
“Kita tahu ada 18 orang yang terlibat dalam penyerangan Mahmud dan Ashraf, 3 orang diantaranya kita bunuh, yang lain juga harus bayar, mata ganti mata, gigi ganti gigi,” ujarnya.
Dalam kejadian tahun 2025 ini, kedua belah pihak juga saling bertabrakan, setelah Hamas menghentikan perang dengan Israel.
Menurut laporan BBCHamas mengatakan serangan di Doghmush terjadi karena klan tersebut membunuh dua pejuangnya dan melukai lima lainnya.
Doghmush membantah menyerang anggota Hamas. Kepada media lokal, mereka mengatakan bahwa tentara Hamas mendatangi sebuah gedung yang dulunya berfungsi sebagai Rumah Sakit Jordan, yang kini digunakan sebagai tempat berlindung para doghmush setelah rumah mereka dihancurkan oleh serangan Israel.
Menurut sumber, Hamas mencoba mengusir Doghmush dari sana untuk mendirikan basis baru bagi timnya.
Sementara itu, insiden Hamas dan Doghmush juga menewaskan seorang jurnalis Palestina berusia 28 tahun bernama Saleh Aljafarawi. Saat itu, Aljafarawi meliput bentrokan keduanya di kawasan Sabra, Kota Gaza.
Bersambung di halaman berikutnya…