Berita Mengenal Akmil Lembah Tidar, Tempat Prabowo Kumpulkan Menteri

by


Jakarta, Pahami.id

Menteri dan wakil menteri di Pemerintahan Prabu Subianto-Gibran Rakabuming berencana untuk berkumpul di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah minggu depan setelah diresmikan.

Beberapa calon menteri sudah mengonfirmasi rencana kegiatan tersebut. Namun belum diketahui kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan di Akademi Militer tersebut.

Prabowo memang dekat dengan Akademi Militer. Ia merupakan salah satu lulusan Akademi Militer yang menjadi Presiden Indonesia. Selama menjabat Menteri Pertahanan lima tahun terakhir, Prabowo kerap melakukan kunjungan kerja ke Akademi Militer.


Akmil terletak di Lembah Gunung Tidar, menempati area seluas 654.4493 hektar. Akademi militer tersebut terdiri dari Kompleks Panca Arga, Ksatrian Akmil, Mes Sundoro, Mes Sumbing, Mes Merapi, Mes Dieng, Mes Kranggan, Kolam Renang Pisangan, Gending, Pendem, Plempungan, Kaloran, Kopeng dan tempat latihan Gringsing (Kabupaten Batang). .

Akmil merupakan “Kalahiran Candramimuka” pendidikan yang menghasilkan perwira TNI.

Sejarah Akademi Militer

Sejarah Akademi Militer diawali dengan berdirinya Akademi Militaire (MA) Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945 atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat Letjen TNI Oerip Soemohardjo.

Setelah menyelesaikan dua kelas, pada tahun 1950 MA Yogyakarta ditutup sementara karena alasan teknis. Taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda.

Pada kurun waktu yang sama di berbagai tempat lain seperti Malang, Mojoangung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat, didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD/ABRI saat itu.

Sedangkan pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung didirikan SPGi AD (Sekolah Perwira Insinyur Angkatan Darat), dan pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat).

Tidak hanya itu, pada tanggal 13 Januari 1951 P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) juga didirikan di Bandung.

Setelah banyak bermunculan sekolah perwira TNI AD, muncullah gagasan dari pimpinan TNI AD untuk mendirikan Akademi Militer, gagasan ini pertama kali dikemukakan pada sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952.

Setelah melalui berbagai proses, pada tanggal 11 November 1957 pukul 11.00, Presiden Republik Indonesia Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berlokasi di Magelang.

Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta dan taruna yang masuk pada tahun tersebut dinyatakan sebagai Taruna Kelas 4 AMN.

Pada tahun 1961, Akademi Militer Nasional Magelang diintegrasikan dengan ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer Nasional dan berkedudukan di Magelang.

Karena pada saat itu masing-masing angkatan (AD, AL, AU dan Polri) mempunyai akademi, maka pada tanggal 16 Desember 1965 seluruh akademi angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) diintegrasikan ke dalam Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. (AKABRI).

Dua tahun kemudian atau pada tanggal 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udara yang meliputi dua bagian Akabri dalam satu pimpinan yaitu Akabri Umum dan Akabri Darat.

Divisi Umum Akademi Militer Indonesia mendidik taruna TK-I selama satu tahun, termasuk Pendidikan Dasar Prajurit Chandradimuka, sedangkan Akademi Militer Darat mendidik taruna Akademi Militer Darat dari TK-II hingga TK-IV. Pada tanggal 29 September 1979 Akademi Angkatan Udara berubah nama menjadi Akademi Militer Angkatan Darat.

Untuk reorganisasi di ABRI, pada tanggal 14 Juni 1984 Akademi Angkatan Darat berganti nama menjadi Akmil (Akademi Militer).

Pada tanggal 1 April 1999, Polri resmi dipisahkan dari tiga kekuatan lainnya, dan ABRI menjadi TNI. Sejak saat itu Akademi Kepolisian dipisahkan dari Akademi Militer Indonesia.
Kemudian AKABRI berganti nama menjadi Akademi TNI yang terdiri dari AKMIL, AAL, AAU.

Pada bulan Mei 2008, berdasarkan Perpang 28/ V/ 2008 tanggal 12 Mei 2008, Dikdas Prajurit Chandradimuka dan Akademi TNI Integratif mempunyai pola 12 bulan langsung di bawah Mabes Akademi TNI.

Kemudian AKMIL menyelenggarakan pendidikan khusus Taruna Militer tingkat II, III dan IV.

Lulusan pendidikan Akademi Militer merupakan perwira TNI AD dengan pangkat letnan dua sesuai korps/cabangnya masing-masing yang mempunyai kualifikasi dasar jabatan setingkat komandan peleton kelas VIII dan mempunyai kualifikasi akademik Diploma IV (setara Sarjana Strata-1). ) dengan gelar Sarjana Pertahanan Terapan S.Tr.( Han).

Tradisi Puncak Tidar

Akmil mempunyai tradisi Korps Kadet pendakian puncak Tidar dan kegiatan pesta air di Kolam Renang Piere Tendean.

Taruna biasanya memulai pagi hari dari Padang Sapta Marga kemudian mendaki menuju puncak Gunung Tidar yang terletak 503 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Mereka mengucapkan selamat tinggal secara simbolis kepada masyarakat Magelang karena akan tetap mengabdi sebagai Perwira Muda TNI AD berpangkat Letda Dua di seluruh tanah air.

Usai acara adat di Puncak Tidar. Dilanjutkan dengan pesta air di kolam Pierre Tendean. Pesta ini menjadi momen silaturahmi antara taruna senior dan junior.

(tahun/bulan)