Jakarta, Pahami.id –
Menteri Agama Nasaruddin Umar Safari mengunjungi tiga kantor organisasi keagamaan, Dewan Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah.
Selama kunjungannya ke kantor PBNU pada hari Selasa (11/3) hari ini, Nasaruddin bertemu dengan Ketua PBNU Yahya Cholil Sta dan Sekretaris -Jenderal Saifullah Yusuf dan pangkatnya.
“Kementerian Agama tidak dapat mengandalkan kepalanya sendiri, ia juga harus mengakomodasi para pemimpin orang -orang pintar di semua Kementerian Agama, lebih awal dari MUI, sekarang PBNU, dan kemudian ke PP Muhammadiyah,” kata Nasaruddin di lokasi.
Pada saat itu, menteri agama meminta PBNU untuk mengisi empat program prioritas dari Kementerian Agama.
Pertama, kurikulum cinta. Dia menyatakan bahwa Indonesia adalah negara jamak, jadi sangat berisiko ketika diajarkan perbedaan dan kebencian.
“Bagaimana para guru agama dapat mengajarkan cinta untuk anak -anak mereka untuk tidak mengajarkan perbedaan, terutama dalam kebencian satu sama lain,” katanya.
Kemudian, Nasaruddin juga memulai konsep teologi eko sehingga teologi menjadi lebih akomodatif bagi alam semesta.
“Karena bagi kita semua, tentu saja, kita lebih ramah terhadap lingkungan, semakin tahan lama bumi ini, tetapi semakin kita tidak ramah terhadap lingkungan, sehingga dunia akan dengan cepat diproses untuk akhir,” katanya.
Ketiga adalah konsep nasionalisme. Dia memulai bagaimana nasionalisme tidak dibandingkan dengan agama.
Kemudian pada akhirnya masalah kesederhanaan agama, bagaimana menciptakan masyarakat yang hidup bersama tanpa saling mengganggu.
(MNF/DNA)
