Berita Media Asing Soroti Pilot Susi Air Berhasil Dibebaskan

by


Jakarta, Pahami.id

Sejumlah media asing menyoroti kabar keluarnya pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, setelah disandera selama 1,5 tahun oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Media Amerika Serikat, CNN, memberitakan pilot asal Selandia Baru tersebut berhasil dibebaskan hari ini, Sabtu (21/9) setelah disandera selama lebih dari 18 bulan oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpinan Egianus Kogoya.


Pilot Selandia Baru Phillip Mehrtens telah dibebaskan setelah disandera selama lebih dari 18 bulan di Papua, Indonesia, kata kepolisian Indonesia dalam pernyataannya, Sabtu, tulisnya. CNN.

Media asal Inggris, The Guardian dan The Telegraph pun turut memberitakan kabar tersebut dalam artikel bertajuk Phillip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang ditahan di Papua Barat, dibebaskan setelah 19 bulan Dan Pilot Selandia Baru Phillip Mehrtens dibebaskan oleh pemberontak di Papua dalam keadaan ‘selamat dan sehat’.


The Guardian menyebut kabar pembebasan Philip Mark Mehrtens dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters. The Guardian mengutip Peters yang mengatakan dia senang dan lega karena Philip kini telah dibebaskan dan dapat berbicara dengan keluarganya lagi.

“Pembebasan yang dilaporkan polisi dalam keterangannya pada Sabtu dan dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters, sesuai dengan ketentuan yang dibuat KKB pada pekan ini,” tulisnya. Penjaga.

Sementara itu, Telegrap mengatakan pembebasan Philip berkat upaya diplomasi intensif yang dilakukan Selandia Baru dan Indonesia selama ini.

Media Qatar, Al JazeeraDiberitakan juga, Philip berhasil dibebaskan setelah disandera selama 19 bulan dan langsung diterbangkan ke Timika untuk pemeriksaan kesehatan.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyandera Mehrtens pada 7 Februari tahun lalu setelah ia mendaratkan pesawat komersial kecil di daerah pegunungan terpencil di Nduga. TPNPB mengatakan mereka hanya akan melepaskan Mehrtens jika Indonesia memberikan kemerdekaan kepada Papua, ” tulis Al Jazeera.

media Australia, ABC Bersih dan The Sydney Morning Herald (SMH), juga memberitakan bahwa pembebasan Philip berhasil berkat upaya gabungan TNI/Polri.

Philip Mark Mehrtens (tengah), pilot asal Selandia Baru, saat ini ditahan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Pegunungan Papua. (Arsip Khusus)

Polisi Indonesia di Papua mengumumkan Mehrtens diserahkan kepada awak helikopter bersama TNI/Polri di sebuah desa terpencil di Kabupaten Nduga, Pegunungan Papua, tulis ABC Net.

“Pasukan keamanan gabungan dibentuk pemerintah Indonesia untuk menghadapi kelompok separatis di Papua,” demikian laporan tersebut SMH.

Media Singapura, The Straits Times, pun tak ketinggalan memberitakan pembebasan Philip. The Straits Times menulis, pilot tersebut dibebaskan oleh KKB dalam keadaan sehat.

“Pilot Selandia Baru Phillip Mehrtens telah dibebaskan dari tahanan pemberontak di wilayah Papua, Indonesia, dan berada dalam kondisi sehat meskipun disandera selama 19 bulan, kata pihak berwenang Indonesia dan Selandia Baru pada 21 September,” tulisnya. Selat Times.

Media Selandia Baru, hal-hal Dan RNZjuga melaporkan kejadian ini. Kedua media tersebut mengatakan pembebasan Philip telah dikonfirmasi oleh pemerintah Selandia Baru dan disambut baik oleh Wellington.

Philip Mark Mehrtens berhasil dibebaskan hari ini, Sabtu (21/9), setelah disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, selama 1,5 tahun.

Pilot asal Selandia Baru tersebut saat ini berada di Timika bersama Satgas Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Perdamaian Cartenz 2024.

Philip langsung dibawa ke ruangan khusus untuk mitigasi medis dan memastikan kondisi psikologisnya stabil.

Menurut Ketua Operasi Perdamaian Cartenz 2024 Brigjen Dr Faizal Ramadhani, Satgas Operasi Perdamaian Cartenz 2024 menggunakan pendekatan soft dalam upaya pembebasannya.

Philip disandera sejak 7 Februari tak lama setelah mendaratkan pesawat di bandara Paro, Kabupaten Nduga, Pegunungan Papua.

Saat kejadian itu, pesawat yang ditumpangi Philip terbakar. Setelah itu, TPNPB-OPM mengaku sebagai pihak di balik aksi pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot pesawat tersebut.

(blq/akhir)