Berita MBG Sumbang 46 Persen Keracunan Pangan di RI

by
Berita MBG Sumbang 46 Persen Keracunan Pangan di RI


Jakarta, Pahami.id

Kepala Badan Gizi Nasional (Nyonya) Dadan Hindayana mengaku program makan gratis bergizi (Nyonya) kini menyumbang 46 persen kasus peracunan Makanan di Indonesia.

Namun, kata Dadan, mayoritas kasus keracunan bukan disumbang oleh MBG. Sisanya sebesar 54 persen, kata dia, merupakan kasus keracunan yang disebabkan oleh hal lain yang tidak dilaporkan.

“Perlu saya jelaskan juga bahwa kasus keracunan makanan di Indonesia bukan hanya dari MBG. Sekarang keracunannya 46 persen kontribusinya dari MBG ya, tapi 54 persennya tidak dilaporkan,” kata Dadan dalam acara tersebut. Setahun Prabowo-Gibran Pahami.idSenin (20/10).


Dia mencontohkan kasus keracunan di kalangan pelajar di Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (17/10) lalu. Menurut Dadan, kasus keracunan tersebut bukan disebabkan oleh MBG.

Menurut dia, tidak dilaporkannya kasus tersebut karena bukan disebabkan oleh MBG. Dadan tidak memungkiri adanya kasus keracunan pada program MBG, namun jumlahnya tidak mayoritas.

“Jadi harus saya sampaikan, kita tidak ingin ada kejadian, jadi nol persen, tapi perlu kita ketahui bahwa 46 persen itu disebabkan oleh MBG, dan dalam dua bulan terakhir kontribusi MBG meningkat karena besar, tapi keracunan 54 persen itu bukan karena MBG,” ujarnya.

Meski begitu, Dadan mengaku pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk menekan kasus keracunan MBG.

Pertama, mengurangi jumlah penerima manfaat di setiap unit pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG dari yang semula 3-4 ribu, menjadi 2-2,5 ribu. Kedua, pengujian cepat terhadap bahan baku pangan dan produk pangan. Ketiga, pihaknya akan menyediakan peralatan sterilisasi untuk Ompreng atau nampan makanan.

“Nantinya banyak kejadian yang terjadi karena air, sehingga sekarang kami instruksikan seluruh SPPG untuk menggunakan air bersertifikat untuk memasak,” ujarnya.

“Jadi itu yang sedang kita lakukan,” tambah Dadan.

(Kamis/Senin)