Berita Masuk Kabinet Trump, Elon Musk Beber Siapa Saja yang Bakal Ia Pecat

by


Jakarta, Pahami.id

CEO Tesla dan SpaceX, Elon Muskmengungkap daftar pegawai negeri sipil (PNS) Amerika Serikat siapa yang akan dia pecat saat resmi menjabat sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan di kabinet presiden terpilih Donald Trump.

Musk pekan lalu mengunggah ulang dua postingan di X yang mengungkapkan nama dan identitas pejabat publik lainnya yang memegang posisi terkait iklim.


Akun pegawai pemerintah tersebut langsung menjadi sasaran serangan netizen, dengan satu dari empat pegawai menghapus akun media sosialnya.

Salah satu postingannya berbunyi: “Saya rasa pembayar pajak AS tidak seharusnya membayar pekerjaan ‘Direktur Keanekaragaman Iklim’ di Perusahaan Pembiayaan Pembangunan Internasional AS.”

Dalam postingan ulangnya, Musk mengatakan ada banyak “pekerjaan palsu” yang diberikan kepada pejabat AS saat ini. Komentar orang yang menyatakan dirinya sebagai ‘pendukung kuat iklim’ ini pun membuat netizen membanjiri postingan tersebut dengan komentar negatif.

Netizen pada dasarnya memberikan komentar kepada PNS. Mereka juga mendesak Departemen Efisiensi Pemerintahan Musk untuk mengurangi pekerjaan semacam itu.

Perusahaan Pembiayaan Pembangunan Internasional AS adalah perusahaan yang mendukung investasi dalam mitigasi, ketahanan, dan adaptasi iklim di negara-negara berpenghasilan rendah yang mengalami dampak terburuk perubahan iklim.

Berdasarkan database publik, pegawai pemerintah yang terungkap identitasnya adalah perempuan. Posisi mereka tidak berhubungan langsung dengan masyarakat.

Tindakan Musk juga membuat khawatir beberapa pegawai federal yang bekerja di belakang layar. Ke CNNmereka mengatakan bahwa mereka takut Musk akan memecat mereka dan, yang lebih buruk lagi, menjadikan mereka sasaran kemarahan publik.

“Taktik ini dimaksudkan untuk menanamkan teror dan ketakutan di kalangan pegawai federal,” kata Presiden Federasi Pegawai Pemerintah Amerika Everett Kelley.

“Hal ini dimaksudkan agar mereka takut untuk bersuara,” lanjutnya.

Langkah Elon Musk seperti ini sebenarnya bukan hal baru. Dia telah lama diketahui sering menargetkan individu yang dia anggap melakukan kesalahan atau menghalangi jalannya.

Mantan pegawai federal yang sebelumnya menjadi sasaran Musk, Mary Cummings, mengungkapkan bahwa dirinya kini mengalami hal serupa.

“Ini adalah caranya menakut-nakuti orang agar berhenti atau mengirimkan sinyal ke semua lembaga bahwa ‘Anda berikutnya’,” kata Cummings, seorang profesor teknik dan ilmu komputer di Universitas George Mason yang membuat marah Musk dengan kritiknya terhadap Tesla ketika dia bekerja di Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional.

Dalam sebuah wawancara, Cummings pernah mengaku mendapat serangkaian serangan akibat tindakan Musk, salah satunya adalah ancaman pembunuhan. Dia harus pindah agar tidak menjadi sasaran penduduk.

Presiden terpilih AS Donald Trump menunjuk Elon Musk ke kabinetnya. Trump memberi Musk posisi di Departemen Efisiensi Pemerintahan (US Department of Government Efficiency) untuk menangani masalah keuangan dan efisiensi anggaran pemerintah.

Musk akan bergabung dengan mantan kandidat presiden dari Partai Republik Viviek Ramaswamny dalam memimpin badan baru yang akan dibentuk secara resmi pada pelantikan pada Januari 2025.

“Musk dan Ramaswamy akan membuka jalan bagi pemerintahan saya untuk membongkar birokrasi pemerintah, memotong peraturan yang berlebihan, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan merestrukturisasi lembaga-lembaga federal,” kata Trump pada Selasa (12/11) seperti dikutip Reuters.

(blq/rds)