Jakarta, Pahami.id –
Masjid BesarMakkah, Arab Saudi masih dipenuhi dengan peziarah sehari sebelum puncak Haji.
Pemantauan Cnnindonesia.com Pada hari Selasa (3/6) dari waktu setempat, para peziarah datang ke masjid besar untuk melakukan doa ASR sambil menunggu matahari terbenam.
Beberapa orang membaca al -Quran di halaman masjid besar, Mekah.
Keselamatan/tentara dengan hati -hati memeriksa kartu tusuk dari masing -masing jemaat yang akan memasuki masjid besar. Tentara lainnya memantau pergerakan jemaat di kompleks masjid besar.
Di sore hari jemaat tiba. Mereka berasal dari Türkiye, Bangladesh, Pakistan, Malaysia dan Indonesia.
Sementara itu, penyelenggara Haji Arab Saudi (PPIH), Penyedia Pilgrim Pilgrim, dan Saudi Haji dan Kementerian Umrah Arab Haji dan Umrah telah sepakat bahwa kepergian para peziarah telah dilakukan berdasarkan suku kata, Markaz, dan hotel yang tinggal di hotel.
Penyelenggara Arab Saudi Haji (PPIH) mengatakan bahwa total 203.152 peziarah Indonesia yang tiba di Mekah siap untuk pergi ke Arafat pada 4 Juni 2025 untuk menjalankan fase puncak.
“Semua peziarah Indonesia secara bertahap berangkat ke Arafat pada 4 Juni 2025. Kami berdoa bahwa puncak ziarah akan lancar dan semua peziarah Indonesia akan memenangkan ziarah,” kata ketua Arab Saudi Muchlis M Hanafi di Mekah (3/6) Di antara.
Selain itu, Muchlis mengatakan bahwa Wukuf di Arafat akan berlangsung pada 5 Juni 2025. Dari Arafat, katanya, peziarah akan bergerak menuju Muzdalifah, lalu ke Mina. Ada dua skema gerakan jemaat dari Arafat ke Muzdalifah dan Mina.
Skema pertama adalah skema gerakan reguler. Dalam skema pergerakan reguler, jemaat berangkat dari Mekah ke Arafat untuk menjalankan Wukuf.
Setelah Maghrib, jemaat pergi ke Muzdalifah untuk melanjutkan atau tinggal. Setelah tengah malam, peziarah pindah ke Mina ke Mabit sampai 12 atau 13 dhulhijah.
Skema kedua adalah Murur. Setelah bertemu Wukuf di Arafat dan setelah malam itu, para peziarah bergerak melintasi Muzdalifah (tidak turun dari bus), lalu menuju ke Mina.
Menurutnya, kedua skema itu digunakan setelah pemerintah melakukan penelitian dan kesimpulannya adalah tidak melanggar haji syariah.
“Untungnya, layanan di tingkat kedatangan berjalan lancar. Sebenarnya ada beberapa tantangan dan itu dapat diselesaikan secara bertahap,” kata Muchlis.
Dia juga mengaku optimis bahwa proses ziarah akan berjalan dengan baik.
“Saya optimis, Tuhan sudah siap, proses puncak di Arafat, Muzdalifah, dan Mina berjalan dengan baik,” katanya.
(FRA/SFR/FRA)