Berita Masih Tak Terima, Trump Tuntut PBB Selidiki Insiden Eskalator Rusak

by
Berita Masih Tak Terima, Trump Tuntut PBB Selidiki Insiden Eskalator Rusak


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuntut penyelidikan atas “sabotase” katanya selama persidangan Majelis Umum PBB (Grb) Kemarin.

Melalui unggahan di media sosial pada hari Rabu (24/9), Trump mengatakan dia telah mengirim surat kepada Sekretaris PBB -Jenderal Antonio Guterres untuk menuntut penyelidikan ketiga -tiga insiden yang dia klaim sebagai “sabotase”.


Pertama, insiden eskalator meninggal di tengah jalan ketika Trump dan istrinya Melania Trump pergi ke Majelis Umum PBB. Kedua, masalah teleprompter rusak ketika Trump ingin membaca pidato. Ketiga, Trump mengklaim gangguan pembicara ketika dia berpidato.

“Sungguh menakjubkan bahwa Melania dan saya tidak jatuh ke depan, tentang bagian tajam dari tangga baja, hanya karena kami memegang erat -erat di tangan, jika tidak itu akan menjadi bencana,” tulis Trump.

Trump menekankan bahwa insiden itu adalah “sabotase nyata”, merujuk pada laporan Sunday Times yang mengatakan bahwa staf PBB sebelumnya bercanda untuk mematikan eskalator untuk mempermalukan presiden AS.

“Mereka yang melakukannya harus ditangkap!” Dia menulis lagi seperti yang dikutip Al Jazeera pada hari Rabu (9/24).

Permintaan keluar setelah Trump memiliki kesempatan untuk menanggapi insiden itu, serta membuat lelucon tentang eskalator dan eskalator “bermasalah” dalam pidatonya pada hari Selasa (9/23).

Tapi sehari kemudian, nada Trump menjadi tajam. Dia menyebut insiden itu sebagai “tiga peristiwa yang sangat buruk” dan mengatakan Dinas Rahasia AS (Dinas Rahasia) telah melakukan intervensi untuk menyelidikinya.

Trump juga mendesak semua rekaman kamera CCTV di markas PBB untuk dijamin, terutama yang menunjukkan tombol darurat eskalator.

Sehari sebelumnya, juru bicara PBB Stéphane Dujarric menjelaskan insiden eskalator.

Dujarric mengatakan kerusakan eskalator kemungkinan besar dipicu oleh seorang videografer dari delegasi AS yang secara tidak sengaja menekan tombol darurat.

Sementara itu, juru bicara PBB Farhan Aziz Haq mengatakan teleprompter yang digunakan oleh Trump ketika memberikan pidato timnya sendiri, sehingga masalah terkaitnya harus diarahkan ke Gedung Putih.

(RDS)