Jakarta, Pahami.id –
Ketua PPP Muhamad Mardiono menjelaskan alasan percepatan pemilihan umum Ketua di Kongres x PPP diadakan di Ancol, Sabtu (9/27).
Berdasarkan jadwal, pemilihan umum Ketua Umum harus diadakan pada hari Minggu (28/9). Sementara itu, Mardiono terpilih dalam pendengaran di Kongres pada hari Sabtu (9/27).
Mardiono mengatakan bahwa sejak awal ada tanda -tanda bahwa akan ada kerusuhan di konferensi. Menurutnya, berdasarkan iklan/seni partai, prosesnya dapat dipercepat jika situasinya dianggap sebagai keadaan darurat.
“Sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 11 Pasal Asosiasi dan Hukum, prosesnya dapat dipercepat dan kemudian kami menganggapnya sebagai penyelamatan dalam keadaan darurat,” kata Mardiono pada konferensi pers pada hari Sabtu
Mardiono mengatakan proses konferensi telah berlangsung lama sejak pembentukannya Panitia penyelenggara (OC) dan Panitia acara (Sc).
“Namun, ada pihak lain yang memiliki kepentingan tertentu yang secara ilegal mengarah pada keributan, sehingga kepemimpinan sesi dan ketua OC segera mengambil langkah cepat, dan diizinkan oleh pasal -pasal asosiasi dan hukum,” katanya.
Mardiono mengatakan keputusan untuk mempercepat agenda di konferensi juga disetujui oleh pemilik pemungutan suara.
“Di belakang saya adalah ketua DPW, kami memiliki 28 DPW, bersama dengan para pemimpin cabang dan sekretaris cabang, dan termasuk pemegang kedaulatan yang tepat, Muktamirin, yang hampir 80 persen, semua setuju untuk mengambil langkah cepat sehingga tidak ada kerumunan yang berkepanjangan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kongres PPP X Sesi Amir Uskara mengatakan Mardiono dipilih oleh akuisisi tersebut.
“Dalam Pasal 11 Draf Kongres Tatib, telah dijelaskan bahwa Ketua Umum harus dihadiri oleh para peserta konferensi,” kata Amir.
“Setelah itu saya membaca, saya segera meminta persetujuan semua peserta Kongres, apakah setuju karena ada, apakah akan setuju untuk mendapatkan pengakuan dengan Tuan Mardiono, tetapi mereka setuju dan saya mengetuk palu,” katanya.
Mardiono mengklaim bahwa dia akan mengambil langkah hukum setelah kader terluka saat kerusuhan di konferensi.
Dia mengatakan ada beberapa kader yang dirawat di rumah sakit.
“Saya juga menyesali insiden yang kemudian menyebabkan korban, beberapa kader kami sekarang berada di rumah sakit, terluka di kepala, kemudian di bibir, dan sebagainya. Tentu saja ini akan berlanjut dengan proses hukum,” katanya.
(Yoa/DMI)