Jakarta, Pahami.id –
Perancis Mengeluarkan 12 diplomat Aljazair dari negaranya setelah 12 petugas diplomat Paris oleh Aljir.
“Menanggapi mereka yang tidak dapat diizinkan dan dipahami, kami mengusir 12 diplomat Aljazair dan memanggil duta besar kami untuk bernegosiasi,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean Noel-Barrot di X.
Barrot mengatakan keputusan itu dibuat karena Aljazair memilih “peningkatan”.
Namun, ia menekankan bahwa Prancis selalu membuka ruang dialog dan tidak menginginkan diskusi sepihak.
Berita pengusiran diplomat Aljazair ini telah diizinkan oleh presiden Prancis.
Dalam sebuah pernyataan, istana Elysee mengatakan bahwa otoritas Aljazair bertanggung jawab atas penurunan hubungan bilateral antara kedua negara.
“Dalam konteks yang sulit ini, Prancis akan mempertahankan kepentingannya dan akan terus meminta Aljazair untuk menghormati kewajibannya kepada kami, terutama dalam kaitannya dengan keamanan nasional dan kerja sama kami di bidang migrasi,” kata Istana Elysee.
Istana menyatakan bahwa permintaan itu sejalan dengan ambisi Prancis untuk memulihkan hubungan dengan Aljazair.
“Baik Prancis dan Aljazair memiliki minat untuk melanjutkan dialog. Presiden Prancis meminta kekuatan Aljazair untuk menunjukkan tanggung jawab dalam kerangka dialog yang menuntut dan dibangun pada 31 Maret dengan Presiden Aljazair,” kata pernyataan istana itu.
Pada hari Senin (4/14), Aljazair memerintahkan 12 petugas di kedutaan Prancis untuk meninggalkan negara itu dalam 48 jam.
Perintah itu disampaikan setelah pengadilan Prancis menuduh tiga orang Aljazair atas tuduhan terkait kekerasan. Salah satu terdakwa bekerja untuk konsulat Aljazair di Prancis.
Kementerian Luar Negeri Aljazair mengatakan penangkapan pejabat konsuler mereka pada 8 April adalah “fitnah” dan “pelanggaran aktual terhadap norma -norma diplomatik.”
Kementerian Luar Negeri Aljazair juga menyalahkan Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retilleau karena melanggar kedaulatannya dan kebangkitan krisis diplomatik kedua.
Pada hari Jumat (11/4), jaksa penuntut Prancis menuduh tiga orang Aljazair atas tuduhan penculikan pengaruh Aljazair, Amir Boukhors, di pinggiran Paris pada April 2024.
Boukhors menentang pemerintah Aljazair. Dia memiliki lebih dari satu juta pengikut di media sosial Tiktok.
(BLQ/BAC)