Jakarta, Pahami.id –
Jumlah korban meninggal karena serangan Israel di berbagai tempat di Gaza sejak Sabtu (7/19) di pagi hari mencapai 41 orang, menurut yang dilaporkan Aljazeera.
Dari jumlah tersebut, 29 meninggal saat menunggu bantuan makanan di Rafah.
Pejabat bantuan darurat juga melaporkan bahwa enam terbunuh oleh serangan udara Israel ke tenda pengungsi di wilayah Daraj.
Israel tidak pernah berhenti menyerang Gaza, terlepas dari sekutu utama mereka, Amerika Serikat, yang mengaku bekerja pada gencatan senjata.
Selama 40 hari terakhir, Israel telah meningkatkan serangan tanpa pengemudi. Mereka menargetkan orang, seperti di jalanan pasar, mengantre air, atau mengantre makanan di dapur umum.
Menurut data Aljazeera, sejak akhir Mei 900 Gaza terbunuh sambil menunggu bantuan makanan, mayoritas di dekat lokasi distribusi GHF (Global Humanitarian Foundation).
Saat ini, ada juga krisis kemanusiaan yang sangat parah di Gaza dengan rumah sakit yang ditanggung oleh pasien tanpa nutrisi dan kelaparan.
Banyak dari mereka tidak hanya lelah, tetapi juga kehilangan ingatan.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Gaza juga telah menewaskan lebih dari 58.600 warga Palestina. Sementara itu, 1.650 orang Israel dan orang asing meninggal karena konflik, termasuk 1.200 orang yang tewas dalam serangan Hamas di Israel Selatan pada 7 Oktober 2023.
(VWS)