Jakarta, Pahami.id –
Polandia Menanggapi keputusan Band of Syllabus yang menolak tawaran Kepala Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk menjadi ‘Duta Polisi’. Menurut polisi nasional, sikap silabus adalah bagian dari kebebasan berbicara.
“Ini adalah hak untuk menyatakan dan kami menghargai,” Divisi Hubungan Masyarakat Penmas Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan pada hari Senin (3/3).
Trunoyudo mengatakan polisi negara itu terus membaik dalam banyak aspek. Mulai dari layanan masyarakat ke proses penegakan hukum.
“Ada juga hal -hal Kecemasan Kami juga melakukan perbaikan, optimasi layanan Harkamtibmas yang kami butuhkan untuk mengoptimalkan, “kata Trunoyudo.
“Apa yang positif di mata masyarakat juga ada dan kemudian juga perlindungan dan layanan masyarakat yang kita butuhkan untuk meningkatkan dan menegakkan hukum seperti sebelumnya, ini adalah bagian dari bagaimana orang juga merespons secara positif,” katanya.
Silabus itu diduga diintimidasi oleh polisi untuk lagu mereka berjudul ‘Pay Pay’.
Mereka telah mengunggah video permintaan maaf ke lembaga polisi nasional di akun media sosial pada hari Kamis (2/20). Lagu ‘Pay Pay’ juga ditarik dari sirkulasi.
Divisi Propam Polandia kemudian campur tangan dan memeriksa enam anggota Direktorat Investigasi Polisi Distrik Java sehubungan dengan tuduhan intimidasi silabus.
Kemudian, staf band silabus ditawarkan sebagai duta polisi. Namun, mereka menolak.
“Tawaran untuk menjadi Duta Polisi dari Kepala Polisi, jadi kami menolak tawaran itu untuk menjadi Duta Polisi,” kata silabusnya dalam pernyataan resminya pada hari Sabtu (1/3).
“Dukungan dan persatuan teman -teman kita membuat kita lebih kuat dan tidak putus asa,” kata mereka.
(TSA/DEC)