Jakarta, Pahami.id —
Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat (AS) menolak permintaan Presiden Donald Trump untuk mengizinkan dia mengerahkan Garda Nasional ke kota Chicago, Illinois.
Dalam putusannya, Mahkamah Agung menyatakan “pemerintah telah gagal mengidentifikasi sumber otoritas yang memungkinkan militer menegakkan hukum di Illinois.”
Keputusan Mahkamah Agung ini merupakan kemunduran yang signifikan dan jarang terjadi bagi pemerintahan Trump, yang baru-baru ini berupaya menggunakan Garda Nasional untuk melindungi agen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) dan membantu operasi ICE di berbagai wilayah AS.
Keputusan ini juga dianggap membahayakan penempatan pasukan Garda Nasional di kota-kota AS.
Profesor di Pusat Hukum Universitas Georgetown, Steve Vladeck, mengatakan CNN bahwa keputusan ini merupakan penolakan signifikan Mahkamah Agung terhadap upaya Trump yang menggunakan militer federal untuk membantu operasi ICE, khususnya di yurisdiksi politisi Partai Demokrat.
“Ini adalah kekalahan paling signifikan yang dijatuhkan Mahkamah Agung kepada Trump sepanjang tahun ini,” katanya.
Berdasarkan undang-undang federal, presiden diperbolehkan untuk memobilisasi Garda Nasional ketika dia tidak dapat lagi menegakkan hukum dengan “tentara reguler”.
Perdebatan muncul mengenai apakah istilah “pasukan reguler” merujuk pada agen militer biasa atau agen federal, seperti mereka yang bekerja untuk ICE.
Pengadilan sendiri menganggap istilah militer umum “kemungkinan” merujuk pada militer. Pengadilan juga mengatakan undang-undang yang dimaksud Trump tampaknya hanya berlaku ketika militer sedang bertugas.
Dengan kata lain, undang-undang tersebut tidak dapat digunakan untuk melindungi dan membantu agen ICE.
Gedung Putih telah menanggapi keputusan Mahkamah Agung tersebut. Juru bicara Gedung Putih Abigail Jackson mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan ini tidak akan menghalangi upaya pemerintah untuk menegakkan undang-undang imigrasi dan melindungi pegawai federal dan rakyat Amerika.
“Dia mengaktifkan Garda Nasional untuk melindungi petugas penegak hukum federal, dan untuk memastikan bahwa massa tidak menghancurkan bangunan dan properti federal,” kata Jackson. CNN.
“Tidak ada keputusan hari ini yang mengurangi agenda inti tersebut,” lanjutnya.
(blq/baca)

