Berita Ledakan Guncang RS Al Shifa Gaza Imbas Serangan Roket Israel

by

Jakarta, Pahami.id

Pertempuran sengit di luar Rumah Sakit (RS) Al Shifa dikabarkan terus berlanjut seiring kekuatan militer Israel melancarkan serangan terhadap rumah sakit terbesar di Gaza, PalestinaRabu (15/11) waktu setempat.

Wartawan kantor berita Wafa Palestina, Khader Al-Za’anoun, mengatakan ledakan mengguncang gedung Rumah Sakit Al Shifa menyusul peluncuran roket dan peluru artileri di sekitar rumah sakit.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Ledakan tersebut mengguncang gedung Rumah Sakit Al Shifa… yang dikepung dari empat arah, menyusul peluncuran roket dan peluru artileri di sekitar rumah sakit,” kata Al-Za’anoun melalui pesan singkat kepada CNN, dikutip Kamis (16/11).

Menurutnya, tentara Israel menyerbu rumah sakit tersebut dengan sejumlah besar tentara dan kendaraan militer, termasuk tank, kendaraan lapis baja, pengangkut personel militer, dan buldoser serta mencegah siapa pun keluar.

Laporan dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa pasukan Israel menembaki unit perawatan jantung di Rumah Sakit Al Shifa. Tembakan artileri Israel juga mengenai ruang pasien.

“Pemboman Israel juga menyebabkan kerusakan material pada departemen bedah khusus rumah sakit tersebut,” kata kementerian itu melalui Telegram.

Sementara itu, Hamas mengklaim Rumah Sakit Al Shifa berada di bawah kendali militer Israel.

“Kami menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas nyawa dan keselamatan personel medis, yang terluka, yang sakit, anak-anak prematur, dan pengungsi,” kata kantor media pemerintah Hamas seperti dikutip. CNN.

Salah satu dokter di rumah sakit tersebut, Khaled Abu Samra, mengatakan mereka telah diperingatkan 30 menit sebelum operasi oleh pasukan militer Israel.

“Kami diminta menjauhi jendela dan balkon. Terdengar suara kendaraan lapis baja, mereka berada sangat dekat dengan pintu masuk kompleks,” ujarnya.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan Israel berperang “dengan Hamas”, bukan “dengan warga sipil di Gaza”.

Hagari menggambarkan serangan terhadap Rumah Sakit Al Shifa sebagai “operasi yang tepat dan tepat sasaran terhadap Hamas di wilayah Gaza untuk fasilitas tertentu”.

Saat ini, pasukan militer Israel menolak memasuki Al Shifa setelah Amerika Serikat menuduh Hamas memiliki markas komando di bawah rumah sakit.

Hamas dengan keras menyangkal bahwa mereka bermarkas di Rumah Sakit Al Shifa. Hamas menyebut pernyataan AS merupakan “lampu hijau” bagi Israel untuk membunuh warga sipil secara massal.

Bahkan, kelompok milisi Palestina meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk komite internasional untuk memeriksa seluruh rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk Rumah Sakit Al Shifa, untuk membuktikan klaim Israel.

Invasi Israel ke Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 11.300 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Sedangkan di Tepi Barat, jumlah korban tewas mencapai 190 orang.

(tim/fra)

[Gambas:Video CNN]