Jakarta, Pahami.id –
Sebanyak 600 layanan dan sistem pemerintah Korea Selatan Tidak dapat beroperasi pada hari Sabtu (9/27) di pagi hari, ledakan yang mengerikan terjadi di Daejeon pada hari Jumat (9/26).
Menurut laporan ReutersLedakan itu terjadi di Layanan Sumber Daya Informasi Nasional Kota Daejeon, sekitar 130 km Seoul, sekitar 20.20 waktu setempat.
Ledakan itu dipicu Pengungsi Thermal Hapus panas ekstrem di ruang server dan menyebabkan kebakaran. Situasi ini juga sulit bagi petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
Pengungsi Thermal Ini adalah reaksi berantai kimia yang menyebabkan kenaikan suhu yang tidak terkendali dan memicu api atau ledakan pada perangkat seperti baterai.
Petugas berhasil memadamkan seluruh kebakaran pada Sabtu pagi pukul 6.30 waktu setempat.
Perdana Menteri Kim Min-Seok mengatakan api itu ‘lumpuh’ platform Pemerintah internal adalah digital dan mematikan sistem E -Mel resmi dan beberapa situs web.
Lebih dari 600 layanan dan sistem pemerintah online masih belum berfungsi, termasuk sistem ID seluler dan layanan pos online.
Layanan Data Nasional bertindak sebagai Server Untuk banyak layanan pemerintah dan basis data untuk Korea Selatan, serta pusat data di tempat lain.
Kim memperingatkan bahwa pelancong yang mengandalkan ID seluler juga dapat menghadapi efek efek kebakaran ini.
Dia kemudian meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami publik. Dia juga mengatakan pemerintah akan bekerja dengan cepat untuk memulihkan layanan.
“Ada kesulitan dalam mengendalikan api karena sifat esensial dari sistem pemerintah yang berpusat di satu lokasi,” kata Kim, CNN.
Kepala Pusat Data Lee Jae-yong mengatakan tidak ada informasi sejauh ini tidak ada informasi ketika layanan beroperasi lagi.
Kementerian Dalam Negeri juga mengatakan bahwa platform online pemerintah untuk keluhan dan petisi juga ditangguhkan.
(Isa/ASR)