Jakarta, Pahami.id –
Militer Israel melanggar gencatan senjata dengan menembak mati tiga penduduk Strip Gaza Palestina Ketika perjanjian berlangsung sejak pertengahan tahun.
Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan insiden itu pada hari Minggu (9/2).
“Ada tiga martir dan beberapa telah meninggal dampak pasukan Israel untuk menembak publik di wilayah timur Gaza,” kata juru bicara agensi, Mahmoud Bassal, yang dikutip oleh bahasa Inggris Al Arabiya.
Bassal kemudian mendesak penduduk untuk menghindari daerah timur dan posisi pasukan Israel.
Sejalan dengan perjanjian itu, gencatan senjata mulai memaksa Israel terlarang untuk menyerang Gaza. Karena gencatan senjata ini termasuk penghentian pertempuran.
Sementara itu, tentara Israel mengatakan pukulan itu adalah peringatan ketika Palestina mendekati mereka.
“Tentara maju ke kendaraan militer dan meluncurkan tembakan peringatan kepada tersangka,” kata tentara Israel.
Mereka kemudian berkata, “Beberapa yang terluka diidentifikasi setelah tembakan dilepaskan dan mereka mendekati Barikade.”
Tembakan itu membunuh pasukan Israel kepada orang -orang Gaza ketika mereka sepakat untuk gencatan senjata yang efektif 19 Januari.
Gencatan senjata ini mencakup tiga fase termasuk pertukaran tahanan Palestina dan sandera Israel.
Sebagai bagian dari gencatan senjata, Israel juga menarik tentara dari rute utama setelah pertukaran kelima dan tebusan.
Gencatan senjata dicapai setelah Israel meluncurkan invasi Gaza sejak Oktober 2023. Selama operasi, mereka menewaskan lebih dari 48.000 orang di Palestina.
(ISA/RDS)
