Jakarta, Pahami.id –
Kualitas udara Di Jakarta DKI terburuk ketiga di dunia didasarkan pada data di situs pemantauan kualitas udara IQAIR pada hari Minggu (3/7) di pagi hari.
Berdasarkan pemantauan pada 07.30 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di nomor 175 atau dalam kategori yang tidak sehat dengan jumlah partikel halus (Partikulat/PM Bahan) 2.5.
Sementara itu, bagian belakang kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Kinshasa (Kongo) dengan indeks kualitas udara pada tahun 183. Mengikuti (Lahore) Pakistan dengan indeks kualitas udara pada 175.
Badan Lingkungan DKI Jakarta (DLH) akan meniru kota -kota besar dunia seperti Paris dan Bangkok dalam menangani polusi udara.
“Belajar dari kota -kota lain, Bangkok memiliki 1.000 Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU), Paris memiliki 400 SPKU,” kata Kepala DKI Jakarta DLH dari Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa (3/18).
Jakarta saat ini memiliki 111 SPKU dari 5 unit sebelumnya.
“Di masa depan, kami akan meningkatkan jumlah untuk dapat melakukan intervensi yang lebih cepat dan lebih akurat,” katanya.
Dia menambahkan paparan data sebagai langkah penting dalam meningkatkan kualitas udara.
Pengajuan data polusi udara harus lebih terbuka sehingga intervensi bisa lebih efektif. Dia mempertimbangkan apa yang dibutuhkan tidak hanya untuk intervensi sesaat, tetapi langkah -langkah berkelanjutan dan tidak biasa dalam menangani polusi udara.
(Antara/mik)