Berita Kronologi Pendaki Brasil Meninggal Usai Jatuh di Gunung Rinjani

by
Berita Kronologi Pendaki Brasil Meninggal Usai Jatuh di Gunung Rinjani


Jakarta, Pahami.id

Asal usul pendaki wanita BrazilJDSP (27) jatuh saat mendaki Gunung RinjaniWest Nusa Tenggara (NTB) pada hari Sabtu (21/21) sekitar 6:30 pagi

Korban naik dengan lima wisatawan lainnya dan ditemani oleh pemandu wisata. Mereka berangkat dari pintu mendaki pada hari terakhir.

“Ketika dia menuju ke puncak Rinjani, dalam perjalanannya ke daerah pinus tunggal, korban menderita kelelahan dan bimbingan pada saat itu menyarankan korban untuk beristirahat, lima tamu dibawa oleh pemandu untuk melanjutkan ke puncak,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polisi Lombok East AKP Nikolas Osman.


Namun, ketika mereka menunggu di atas, korban tidak pernah mengikuti. Panduan itu kemudian kembali ke lokasi istirahat, tetapi korban tidak lagi ada.

Kemudian, ketika pencarian dilakukan, pemandu melihat senter di bagian bawah tebing menuju danau, yang dianggap sebagai korban.

“Selama pencarian, pemandu melihat senter korban di bawah tebing dengan kedalaman sekitar 200 meter ke danau, sehingga pemandu itu mencurigakan bahwa senter itu dimiliki oleh korban, dan kemudian menghubungi petugas untuk transfer,” kata Nikolas

Proses pencarian dimulai oleh tim SAR gabungan mulai dari 09.50 Wita. Tetapi sampai malam hari, tim masih tidak bisa mencapai lokasi korban.

Proses pencarian kemudian dilanjutkan pada hari Minggu (6/22). Hari itu, tim melakukan proses pencarian Kendaraan Udara Pengemudi (UAV). Tim juga mencari menggunakan DengungTapi itu tidak dapat dilakukan secara optimal karena cuaca berkabut.

Tim melanjutkan pencarian pada hari Senin (6/23). Korban akhirnya ditemukan sekitar 07.05 WITA di lokasi sekitar 500 meter beralih dari titik awal dengan lokasi lokasi dalam bentuk pasir dan batu.

“Tim SAR koalisi telah berhasil menemukan orang yang selamat dengan visualisasi drone panas,” kata Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi dalam sebuah pernyataan.

Hariyadi juga terungkap berdasarkan pemantauan DengungKorban dalam keadaan kelainan. Meskipun telah ditemukan, tim tidak dapat segera mengevakuasi korban karena kendala cuaca ekstrem dan cuaca berkabut di lokasi.

Akibatnya, proses transfer berlanjut pada hari Selasa (6/24). Badan SAR Nasional (Basarnas) juga berkontribusi pada kelompok khusus Basarnas untuk membantu bergerak.

Tidak hanya itu, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) juga menutup langkah kaki dari tanggal 4 Sembalun ke puncak Gunung Rinjani dari Selasa hingga proses transfer selesai.

“Kegiatan pendakian dari tanggal 4 Sembalun mendaki jalur wisata ke puncak Gunung Rinjani ditutup sementara dari 24 Juni 2025 hingga batas waktu yang tidak ditentukan atau sampai proses transfer korban selesai,” kata Kepala Hall TNGR Yarman Wasur dalam pernyataannya.

Dengan berbagai upaya, tim akhirnya mencapai keberadaan para korban. Setelah memeriksa, korban dikonfirmasi mati.

“Pada pukul 18:00 Wita, penyelamatan dari Basarnas atas nama Khafid Hasyadi berhasil mencapai korban pada kedalaman 600 meter, inspeksi korban dilakukan dan tidak ada tanda -tanda kehidupan yang ditemukan,” kata rekan Marshal Kabasarnas Mohammad Syafii dalam sebuah pernyataan.

“Pada 18:31 Wita, tiga orang potensial atas nama Syamsul Fadli dari Unit Lombok Timur, Agam dan Tito dari pasukan Rinjani diikuti oleh korban dan setelah mengkonfirmasi korban dikonfirmasi mati, korban dilakukan Pembungkus Survivor“Dia melanjutkan.

Selain itu, tim SAR Koalisi di LKP (Posisi terakhir yang diketahui) Segera menyediakan sistem transfer. Namun, sekitar pukul 19:00 WITA, proses transfer dihentikan karena cuacanya tidak mendukung.

“Karena cuaca yang tidak mungkin dengan visi yang terbatas, telah diputuskan bahwa transfer korban akan diadakan pada hari Rabu, 25 Juni pukul 06.00 wita dengan metode Mengangkat (Korban/LKP, “kata Syafii.

Rencana tersebut, setelah berhasil ditunjuk, korban akan ditransfer di sepanjang jalur pendakian ke komando Sembalun Degil. Kemudian, dari Kantor Komando Sembalun, korban akan ditransfer menggunakan helikopter ke Rumah Sakit Polisi Distrik NTB.

(Dis/dal)