Berita Kremlin Bantah Rusak Perisai Penahan Radiasi Chernobyl

by
Berita Kremlin Bantah Rusak Perisai Penahan Radiasi Chernobyl


Jakarta, Pahami.id

Perisai baja raksasa melindungi lokasi bencana nuklir Chernobyl di Ukraina kini tidak bisa lagi menampung limbah radioaktif setelah terkena serangan drone pada Februari lalu.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Jumat (5/12) menyebutkan, bagian pelindung yang disebut New Safe Enclosure (NSC) telah mengalami kerusakan parah dan kehilangan fungsi utamanya, termasuk mencegah penyebaran radiasi.

Meluncurkan CNNUkraina menuduh Rusia melancarkan serangan terhadap Chernobyl pada 14 Februari, namun Kremlin membantah tuduhan tersebut. Serangan tersebut menyebabkan kebakaran dan merusak lapisan luar armor baja.


IAEA merekomendasikan perbaikan besar-besaran pada struktur pelindung yang dibangun pada tahun 2010 hingga 2019.

“Perbaikan sementara telah dilakukan, namun restorasi menyeluruh sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi.

Meski demikian, Grossi memastikan tidak ada kerusakan permanen pada rangka utama maupun sistem pemantauan radiasi. IAEA yang memiliki tim tetap di lokasi, lanjutnya, akan terus berupaya mendukung pemulihan penuh keselamatan dan keamanan nuklir.

Ini bukan pertama kalinya Chernobyl menjadi sorotan selama hampir empat tahun perang Rusia-Ukraina. Militer Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir dan wilayah sekitarnya pada awal invasi besar-besaran ke Moskow pada Februari 2022, dan menahan staf di dalam sebelum akhirnya menarik diri dan menyerahkan kendali kembali ke Ukraina sebulan kemudian.

NSC adalah struktur baja melengkung besar yang dibangun di lokasi Chernobyl untuk menampung reaktor nomor empat yang hancur dan menampung bahan radioaktifnya. NSC dirancang untuk bertahan selama 100 tahun dan memainkan peran penting dalam mengamankan situs tersebut.

Pada tanggal 26 April 1986, terjadi ledakan dahsyat yang mengguncang reaktor nomor 4 di Chernobyl, yang saat itu masih berada di bawah kekuasaan Uni Soviet. Ledakan tersebut menyebarkan bahan radioaktif ke wilayah yang luas di Ukraina, Belarusia, Rusia, dan wilayah lain di Eropa.

Lebih dari 30 orang tewas di kota terdekat Pripyat, sementara banyak lainnya menderita paparan radiasi. Angka cacat lahir dan kasus kanker di daerah yang terkena radiasi masih tinggi hingga saat ini.

(fby/mikrofon)