Berita Korut Marah Kapal Selam Nuklir AS Mampir ke Korsel

by


Jakarta, Pahami.id

Korea Utara mengenakan biaya Amerika Serikat Membuat “tindakan militer yang bermusuhan” mengikuti kapal selam Angkatan Laut AS berlabuh di Busan, Korea Selatan.

Kapal selam USS nuklir, yang ditenagai oleh nuklir berhenti di Busan pada hari Senin (10/2) untuk mengisi inventaris sebelum terus mengeksplorasi. Ini adalah kunjungan pertama USS Alexandria ke Korea Selatan.

“Kami menyatakan keprihatinan serius atas tindakan militer berbahaya dari Amerika Serikat, yang akan meningkatkan konfrontasi militer di daerah -daerah di sekitar Semenanjung Korea untuk menjadi konflik bersenjata nyata,” kata juru bicara kementerian pertahanan Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Korea Utara Berita Utara Agen, KCNAPada hari Selasa (11/2).


Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat untuk “menghentikan provokasi yang telah memperburuk ketidakstabilan”. Pyongyang menuduh Washington mengabaikan masalah keamanan Korea Utara.

Sementara itu, kantor berita Korea Selatan, Yonhapmelaporkan bahwa USS Alexandria, kapal selam yang didukung nuklir, tiba di Pangkalan Angkatan Laut Busan, Korea Selatan. Kapal selam memiliki panjang 110 meter dan lebar 10 meter dengan mengangkut 140 kru.

“Angkatan bersenjata kami secara ketat mengawasi kehadiran kami yang semakin strategis di semenanjung Korea dan siap menggunakan segala cara untuk melindungi keamanan dan pentingnya keamanan nasional dan regional,” kata juru bicara kementerian pertahanan Korea Utara.

Korea Utara juga menekankan pentingnya memperkuat kemampuan pertahanan diri negara itu, merujuk pada janji pemimpin puncak Kim Jong Un pada bulan Januari bahwa program nuklir negaranya akan berlanjut “waktu tanpa batas.”

Ekonomi diplomatik dan terisolasi dan tunduk pada berbagai pembatasan, program senjata nuklir Korea Utara telah lama menjadi sumber ketegangan bagi Amerika Serikat.

Ketegangan AS-Korut telah mereda pada periode pertama Presiden AS Donald Trump. Pada waktu itu, Trump juga mengadakan serangkaian pertemuan yang langka dengan Kim Jong Un terkait dengan denuklirisasi Korea Utara.

Namun, pertemuan puncak antara keduanya di Hanoi pada tahun 2019 menyebabkan kegagalan karena perbedaan mengingat pembatasan dan apa yang dikorbankan oleh Pyongyang sebagai imbalan.

Sejak itu, ketegangan Korea Utara telah meningkat lagi dan Pyongyang sekali lagi meluncurkan provokasi percobaan rudal.

(RDS)