Jakarta, Pahami.id —
Korea Utara mengatakan pada Minggu (2/6) bahwa pihaknya akan berhenti mengirim balon udara berisi sampah melintasi perbatasan Korea Selatan. Namun strategi tersebut akan kembali dilakukan jika Korea Selatan masih berani menyebarkan selebaran anti Korea Utara.
Korea Utara sebelumnya mengirimkan sekitar 3.500 balon udara berisi 15 ton sampah. AFP Diberitakan pada Minggu (2/6) hal itu disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara Kim Kang II dalam pernyataan yang dimuat media nasional KCNA mengatakan Korea Selatan punya cukup banyak pengalaman tidak menyenangkan.
Sementara itu, Korea Selatan menyatakan akan mengambil tindakan yang “tidak dapat diterima” atas ribuan balon sampah, termasuk kemungkinan mengadakan propaganda melalui pengeras suara terhadap Korea Utara.
Korea Selatan mengatakan balon puing tersebut telah mengganggu Sistem Pemosisian Global (GPS).
Korea Selatan yang demokratis dan Korea Utara yang komunis secara teknis masih berperang sejak perang tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai.
Seoul merupakan sekutu Amerika Serikat, kedua negara rutin mengadakan latihan bersama. Sementara itu, Korea Utara sedang mengembangkan teknologi rudal dan nuklir yang menurut Korea Selatan melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Korea Utara mengatakan balon-balon yang dikirimkannya merupakan respons terhadap kampanye propaganda para pembelot dan aktivis di Korea Selatan. Aktor tersebut disebut-sebut rutin mengirimkan balon berisi selebaran anti-Korea Selatan, makanan, obat-obatan, dan stik USB berisi musik dan drama K-pop.
Balon udara Korea Utara berisi sampah seperti puntung rokok, kertas, dan plastik ditemukan di seluruh Ibu Kota Seoul mulai Sabtu (1/6) pukul 20.00 hingga Minggu (2/6) pukul 13.00.
Sebelumnya pada Rabu (29/5) Korea Utara mengirimkan ratusan balon pembawa sampah berlabel ‘hadiah ketulusan’. Korea Selatan sangat marah dengan hal ini dan menyebut tindakan tersebut berbahaya.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik mengatakan kepada Menteri Pertahanan AS Austin Lloyd dalam konferensi di Singapura, Minggu (2/6) bahwa balon-balon tersebut melanggar perjanjian gencatan senjata.
(biaya)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);