Jakarta, Pahami.id —
Kapendam I/BB, Inf Kolonel Dody Yudha memastikan akan mengusut tuntas penyerangan yang dilakukan 33 prajurit tersebut TNI AD terhadap warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Toko SerdangSumatera Utara.
Dody mengatakan, pihaknya akan mengedepankan hukum dalam penanganan kasus ini.
Terkait peristiwa kerusuhan yang melibatkan oknum TNI AD, Panglima I/Bukit Barisan memastikan akan dilakukan pengusutan menyeluruh, kata Dody di Media Center Kodam I/BB, Jalan Rotan, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (10/11). /2018). 2024).
Dalam kasus ini, seorang warga sipil meninggal akibat penganiayaan. Tak hanya itu, puluhan orang mengalami luka-luka. Menurutnya, masyarakat sipil yang menjadi korban akan menanggung biaya pengobatannya hingga disembuhkan oleh Kodam I/Bukit Barisan.
“Saat ini seluruh korban yang dirawat di RS Sembiring Delitua akan segera dipindahkan ke RS Putri Hijau. Hal ini dilakukan untuk memberikan perawatan terbaik kepada para korban,” jelasnya.
Dody mengatakan, berdasarkan pemeriksaan di Pomdam I Bukit Barisan, 33 prajurit TNI AD diduga terlibat dalam penyerangan warga. Kemungkinan besar jumlah pasukan yang terlibat akan terus bertambah.
“Sebanyak 33 anggota TNI AD yang terkonfirmasi terlibat dalam peristiwa ini juga diperiksa di Pomdam I Bukit Barisan. Kemungkinan jumlah anggota yang terlibat akan terus bertambah,” ujarnya.
Tak hanya itu, tambah Dody, pihaknya masih mendalami motif penyerangan tersebut. Dia memastikan tidak akan ada lagi penyerangan terhadap penduduk yang dilakukan TNI. TNI Wilayah I Bukit Barisan telah melakukan mediasi dengan perwakilan keluarga korban.
“Mediasi ini untuk memastikan tidak ada tindakan lanjutan dari peristiwa yang sudah terjadi,” tegasnya.
Sebelumnya, puluhan prajurit TNI di Desa Cinta Adil, Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deliserdang, Sumut pada Jumat (8/11) sekitar pukul 23.00 WIB.
Akibatnya, seorang warga bernama Raden Barus meninggal dunia. Sementara itu, puluhan orang mengalami luka-luka. Penyerangan diduga bermula dari saling sindir. Serangan tersebut membuat warga trauma.
(fnr/rds)