Surabaya, Pahami.id –
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansesa Minta pemerintah untuk membangun 40 Sekolah orang Di Jawa Timur.
Sekolah ini dimaksudkan untuk anak -anak dari keluarga miskin yang miskin dan ekstrem.
Ini sejalan dengan arahan Presiden Indonesia Prabowo Subianto kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf untuk menyediakan sekolah bagi anak -anak yang berasal dari keluarga miskin yang miskin dan ekstrem.
Format sekolah orang -orang ini, katanya, adalah dalam bentuk Sekolah asrama Secara khusus ditujukan untuk anak -anak keluarga miskin dan ekstrem. Untuk tujuan bahwa anak -anak ini memiliki keberlanjutan dalam belajar atau tidak di luar sekolah.
“Jadi bagi orang -orang dari orang -orang ini, daerah -daerah tersebut diminta untuk menyediakan tanah mereka, dan pemerintah akan memberikan anggaran. Sekitar satu unit sekolah anggaran adalah Rp100 miliar,” kata Khofifah dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (6/3).
“Kami berharap Jawa Timur bisa mendapatkan kuota 40 sekolah, 38 distrik/kota dan dua untuk wilayah ini. Misalnya, kita bisa mendapatkan kuota 40, dengan sekitar satu sekolah RP100 miliar, maka ada distribusi uang sekitar RP4 triliun. Efek multi -pemain Karena kita dapat merekrut banyak pekerja, “katanya.
Dengan konsep Sekolah asramaKhofifah percaya bahwa sekolah orang dapat menyerap pekerja yang baik bagi para pendidik, manajer asrama, penyedia makanan, untuk memiliki dampak ekonomi terhadap lingkungan di sekitar sekolah.
“Inilah yang bisa kita sebut untuk diberikan Efek multi -pemain. Dalam waktu dekat ia dapat menyerap tenaga kerja, dan dalam jangka panjang, kita dapat mendorong kualitas sumber daya manusia dan HDI di daerah tersebut. Termasuk menyediakan generasi emas di era Indonesia 2045, “katanya.
Untuk alasan ini, rencana pada 9 Maret, Khofifah akan mengadakan pertemuan koordinasi yang mengundang Menteri Urusan Sosial, Menteri ATR/BPN dan Menteri Desa dan area yang kurang dengan semua Bupati/Datuk Bupati dan Kepala Bappeda untuk membahas rincian terkait rencana tersebut.
“Menteri Sosial Pak adalah disebabkan oleh presiden Sekolah Rakyat Urusan Sosial Rakyat.
“Lalu kami juga berencana untuk mengundang Mr. Mendes untuk mengkonfirmasi kepala desa untuk konfirmasi, pada kenyataannya dana desa yang telah menjatuhkan nominasi mereka untuk apa dan koperasi desa teknis seberapa rinci,” tambah Khofifah.
(FRD/ISN)