Berita Ketum PGRI Ingatkan Perubahan Kurikulum Harus Melalui Kajian

by


Jakarta, Pahami.id

Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi mengingatkan ada perubahan kurikulum Hal ini harus dilakukan melalui penelitian.

Hal tersebut disampaikan Unifah usai pembukaan Kongres PGRI XXIII Tahun 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3).

Unifah awalnya mengaku samar-samar mendengar kabar kurikulum independen akan diganti dengan kurikulum nasional.


“Kami tegaskan dari awal bahwa perubahan kurikulum itu ada niatnya baik. Tapi harus dikaji, harus disosialisasikan ke teman-teman semua,” kata Unifah.

“Bukan karena perubahan kurikulumnya mudah, tapi infrastruktur di bawahnya termasuk kesiapan guru belum dipersiapkan secara sempurna,” kata Unifah.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Menurutnya, perubahan kurikulum merupakan bagian dari upaya perbaikan.

Sementara itu, Unifah meyakini perubahan kurikulum tidak bisa terjadi secepat itu tanpa adanya penelitian dan persiapan.

“Tapi menurut saya itu tidak bisa secepat itu tanpa kajian dan persiapan. Karena sebenarnya kurikulum itu sendiri adalah gurunya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Unifah mengatakan PGRI tidak pernah diundang untuk kajian terkait perubahan kurikulum.

Kendati demikian, Unifah mengaku ada anggota PGRI yang diundang secara individu.

Jadi mereka mengajak semua orang seperti itu. Anggota PGRI banyak dimana-mana, tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membantah kurikulum independen akan diganti dengan kurikulum nasional.

Hal tersebut disampaikan Kepala BSKAP (Badan Penilaian Standar, Kurikulum & Pendidikan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Anindito Aditomo kepada CNNIndonesia.com pada Rabu (28/2) lalu.

“Informasi bahwa Kurikulum Nasional akan menggantikan Kurikulum Mandiri adalah informasi yang tidak benar,” kata Anindito.

Dijelaskannya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini sedang merumuskan kebijakan terkait penerapan Kurikulum Mandiri secara nasional.

Kebijakan ini merupakan bagian dari rangkaian panjang proses evaluasi Kurikulum Mandiri yang dilakukan secara bertahap sejak tahun 2020.

“Implementasi nasional ini dilaksanakan setelah melalui tahapan yang panjang. Setelah dilakukan evaluasi Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai menyusun prototype Kurikulum Mandiri tahun 2020,” jelasnya.

Prototipe tersebut kemudian diimplementasikan secara terbatas dan dievaluasi pada tahun 2021 di sekitar 3.000 sekolah di seluruh Indonesia, termasuk di daerah terpencil.

Ia mengatakan Kurikulum Merdeka ditawarkan sebagai salah satu pilihan bagi sekolah yang ingin memulai transformasi agar pembelajarannya lebih berpusat pada siswa. Opsi diberikan pada tahun 2022 dan 2023.

“Jadi penetapan sebagai kurikulum nasional mulai tahun 2024 telah melalui proses yang panjang. Bahkan setelah tahun 2024, satuan pendidikan masih diberikan waktu 2 hingga 3 tahun untuk mempersiapkan diri,” ujarnya.

(muncul/kembali)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);