Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari yang diberhentikan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) karena maksiat dan kekeliruan pengurus DPP PDIP hingga tahun 2025 mewarnai berita nasional sepekan.
Tak hanya itu, dokter Budi Santoso yang dipecat dari jabatan Dekan FK Airlangga (Unair) Surabaya tak lama setelah menolak rencana pemerintah mendatangkan dokter asing ke Indonesia, juga menjadi sorotan publik sejak sepekan lalu.
Ketua KPU Hasyim Asy’ari dipecat
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mendapat sorotan luas dari masyarakat setelah dijatuhi sanksi pemecatan oleh DKPP karena melanggar etika terkait perbuatan asusila.
Keputusan tersebut dibacakan Kepala DKPP Heddy Lukito dalam rapat pengumuman keputusan di Gedung DKPP, Jakarta, Rabu (3/7).
Pembatasan ini diberikan setelah adanya pengaduan dari seorang perempuan berinisial CAT yang merupakan anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Den Haag, Belanda.
DKPP menyebutkan, Hasyim sebenarnya memaksa CAT untuk melakukan persetubuhan di kamar hotel tempat Hasyim menginap di Belanda pada 3 Oktober 2024. Saat itu, Hasyim sedang berada di Den Haag untuk keperluan pemilu.
Usai keputusan tersebut, Hasyim mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada DKPP karena keputusan tersebut telah membebaskan dirinya dari tugas berat penyelenggaraan pemilu.
Dekan FK Unair dipecat
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Budi Santoso dipecat dari jabatannya tak lama setelah menolak rencana pemerintah mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
Pemecatan ini dibenarkan oleh Budi Santoso. Sebelum dipecat, Budi pada Kamis (27/6) menyampaikan pendapatnya terkait rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
Budi dengan tegas menolak rencana pemerintah tersebut. Menurutnya, sebanyak 92 fakultas kedokteran di Indonesia mampu meluluskan dokter dengan kualitas yang tak kalah dengan dokter asing.
Budi dipanggil Rektor Universitas Airlangga pada Senin (1/7) untuk dimintai keterangan. Ia pun menduga alasan pemecatannya karena sikapnya yang menolak rencana pemerintah mendatangkan dokter asing. Budi mengaku tidak bisa berbuat banyak dan menerima keputusan Unair.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair, Martha Kurnia hanya mengatakan keputusan tersebut merupakan kebijakan internal.
Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Budi Santoso atas segala dedikasi dan pengabdiannya selama menjabat.
“Alasan atau pertimbangan pimpinan Unair terkait pemberhentian ini merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna memberdayakan institusi khususnya di FK Unair,” kata Martha dalam keterangan yang diterima, Rabu.
Kementerian Kesehatan melalui Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril membantah kementeriannya ada kaitannya dengan pemecatan Budi Santoso.
Pemecatan ini pun mengundang tanggapan dari beberapa pihak termasuk akademisi Unair. Ratusan sivitas akademika FK Unair menggelar aksi solidaritas menyikapi pemecatan Budi Santoso di hari yang sama.
Aksi tersebut dihadiri oleh para guru besar, rekan-rekan dokter, guru, alumni, dan mahasiswa aktif FK Unair. Mantan Rektor Unair 2001-2006, Dr Puruhito, turut hadir dalam acara tersebut.
“Di sini saya berdiri sebagai anggota FK Unair, sekaligus mantan rektor. Hari ini saya sangat menyesal mendengar keputusan Rektor Unair terkait dekan kita, Profesor Bus (Budi Santoso),” kata Puruhito saat memberikan sambutan. .
Bahkan, para guru besar dan dosen FK Unair mengancam akan mogok belajar dan mengajar di kampus akibat pemecatan Budi.
Guru Besar Ilmu Bedah Saraf Unair, Dr Abdul Hafid Bajamal mengatakan, keputusan Rektor Unair M. Nasih memecat Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair tidak berdasar. Sebab, Budi Santoso tidak sakit dan tidak tersangkut kasus hukum sehingga bisa dipecat
Festival kuliner nonhalal dihentikan
Kemudian muncul kabar Festival Kuliner Non Halal di Solo terhenti setelah adanya protes dari salah satu organisasi masyarakat (ormas) Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS).
Sedianya acara bertajuk Festival Kuliner Nusantara Pecinan ini akan digelar di Solo Paragon Mall, 3 – 7 Juli 2024. Namun ada keberatan dari DSKS yang disampaikan secara tertulis melalui Pemerintah Kota (Pemkot) dan Polresta Surakarta. .
Pemantauan CNNIndonesia.com, baliho bertuliskan ‘Festival Masakan Cina Nusantara, Legenda Masakan Non Halal, Viral dan Hits’ di depan Solo Paragon Mall telah diturunkan. Namun, kios kuliner yang ada di atrium mal itu ditutupi kain hitam.
Salah satu pemilik warung yang enggan disebutkan namanya mengatakan, warungnya sudah buka beberapa jam. Bahkan berhasil melayani beberapa pembeli. Namun sekitar pukul 12.00 WIB, pihak penyelenggara tiba-tiba meminta seluruh lapak menghentikan aktivitasnya.
Humas DSKS Endro Sudarsono mengklaim festival kuliner tersebut menimbulkan keresahan masyarakat.
Ia membandingkan festival makanan nonhalal serupa yang digelar di daerah lain. Meski menyajikan hidangan non-halal, festival ini kurang terbuka dalam mempublikasikan kegiatannya.
“Warga khawatir karena terlalu cabul,” ujarnya usai menyerahkan surat di kantor Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Solo, Rabu (3/7).
Namun festival tersebut dibuka kembali setelah ditutup sementara pada Kamis (4/7).
Head of Marketing Communications (Marcom) Solo Paragon Mall Veronica Lahji di Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/7) mengatakan festival sudah dibuka kembali.
Namun untuk memastikan lingkungan lebih kondusif di sekitar 34 warung makan tersebut dipasang kain berwarna hitam. Selain itu, ada juga penataan di pintu masuk.
“Sudah ditutup kain hitam dan pintu masuknya juga sudah diatur,” ujarnya.